Sebaiknya Jangan Mengonsumsi Ciki Ngebul


Ciki ngebul berbahaya. (Foto: Unsplash/Pascal Meier)
NGEBUL! Kesan pertama yang akan kamu katakan setelah melihat makanan ini. Ciri khasnya warna-warni, ditempatkan di dalam wadah bersamaan dengan wafer stik cokelat. Kemudian, nitrogen cair dituang ke dalam wadah tersebut, juga ditambahkan susu kental cokelat di atasnya. Jadilah ciki ngebul atau ice smoke, makanan yang viral dengan efek ngebul karena ada asap dari cairan nitrogen.
Ciki ngebul viral di 2023 lantaran memberikan efek berbahaya kepada orang yang mengonsumsinya. Menurut data dari laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes), terdapat sejumlah kasus memakan korban akibat ciki ngebul. Kemenkes menyebut terdapat tiga kasus resmi terkait ciki ngebul, antara lain:
Baca Juga:
1. Pada Juli 2022 terjadi 1 kasus pada anak yang mengonsumsi ice smoke di desa Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo yang menyebabkan terjadinya luka bakar.
2. Pada 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, 1 kasus diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit. Gejala timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.
3. Pada 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.

Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, Kemenkes meresmikan bahwa ciki ngebul berbahaya untuk kesehatan. Kemenkes meminta masyarakat waspada terhadap jajanan kekinian ini, melalui Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji, yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023.
“Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan pada penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji untuk mencegah terjadinya keracunan pangan,” kata Dirjen Maxi.
Baca Juga:
Kemenkes melanjutkan bahwa penggunaan nitrogen cair berlebihan dan dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah kesehatan serius. Korban bisa mengalami radang dingin, luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ. Efek ini terjadi lantaran suhu nan sangat dingin bersentuhan langsung dengan organ tubuh dalam jangka panjang.
Bahkan, jika tidak dikonsumsi pun nitrogen bisa menyebabkan masalah kesehatan gangguan pernapasan. Sebab asap yang dihasilkan sebenarnya tidak boleh dihirup dalam jangka panjang.

“Nitrogen cair ternyata tidak hanya berbahaya bila dikonsumsi, uap asap nitrogen yang dihirup dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang cukup parah,” terang Dirjen Maxi.
Ice Smoke di 2018 juga viral di luar negeri. Namun, makanan ini tetap saja tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengimbau sebaiknya masyarakat tidak mengonsumsi ini. Bahkan untuk pengidap asma, asap dari ciki ngebul dapat membuat kondisi mereka bertambah parah. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
