Seba Baduy, Bentuk 'Upeti' pada Pemerintah

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 28 Agustus 2022
Seba Baduy, Bentuk 'Upeti' pada Pemerintah

Sebelum COVID-19, ritual Sebab Baduy diikuti ribuan warga Baduy. (merahputih.com/Sucitra De)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TRADISI Seba Baduy sudah menjadi ritual tahunan sejak zaman nenek moyang warga Baduy. Konon tradisi ini sudah ada sejak tahun 1526 Masehi. Meskipun belum ditemukan catatan resmi mengenai asal mula tradisi Seba Baduy ini. Munculnya tradisi ini menurut para pakar adalah saat Kerajaan Demak memperluas wilayah kekuasaannya ke Banten dan mendirikan Kesultanan Banten.

Tradisi ini menjadi kesempatan bagi suku Baduy untuk bersilaturahmi dengan Gubernur Banten, yang mereka panggil Bapak Gede. Pada tradisi ini berlangsung, seluruh masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam menyerahkan hasil tani atau Bumi mereka kepada pemerintah setempat. Kemudian ini yang biasa disebut dengan 'upeti untuk kerajaan'. Ini adalah bentuk rasa syukur karena karena hasil panen yang melimpah-ruah. Tak ada paksaan bagi warga Baduy untuk menjalankan tradisi ini.

Baca Juga:

Petik Laut Wujud Rasa Syukur Hasil Laut Melimpah

baduy
Tradisi Seba Baduy untuk menjaga silaturahmi dengan penguasa. (merahputih.com/Abdul Majid)

Tradisi ini dijalankan oleh warga Baduy setelah melaksanakan Puasa Kawalu. Yakni kegiatan yang dilakukan oleh orang Baduy selama tiga bulan dan musim panen tiba. Pada ritual Puasa Kawalu itu, masyarakat luar dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam, yang meliputi Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana.

Salah satu pesan yang selalu disampaikan kepada Pemerintah di Provinsi Banten agar tetap menjaga kelestarian alam di wilayah mereka. Masyarakat Baduy khawatir jika lingkungan alam di sekitar tempat tinggal mereka menjadi semakin rusak oleh ulah manusia. Karena, hal itu dapat mengancam kehidupan mereka yang mayoritasnya mengandalkan hasil Bumi.

Baca Juga:

Kentrung, Seni Sastra Lisan Tuban dari Zaman Walisongo

baduy
Menyerahkan hasil tani atau Bumi mereka kepada pemerintah setempat. (merahputih.com/Abdul Majid)

Masyarakat Baduy atau disebut juga sebagai Urang Kanekes, selain tetap kukuh mempertahankan adat. Mereka juga sangat menjaga alam di wilayah mereka bermukim. Ini sesuai dengan pepatah, Lojor teu meunang dipotong, pendek teu meunang disambung, yang artinya panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung. Itulah yang memberikan makna bahwa hidup harus sesuai ketetapan Tuhan. Kemudian menjaga yang telah diberikan oleh Tuhan.

Budayawan tatar Sunda Wawan Setiawan Husin yang beberapa waktu lalu ditemui merahputih.com mengatakan, tradisi Seba bahwa pemerintah provinsi Banten sangat menghargai tradisi ini. Wawan menggunakan istilah Sunda 'nyakola' dan 'teu paburisat', yang dapat diartikan nyakola berarti berpendidikan dan teu paburisat berarti tidak amburadul. (*)

Baca Juga:

Adat Bundo Kanduang dalam Sistem Matrilineal Budaya Minangkabau

#Budaya #Wisata #Tradisi #Lipsus Agustus Adat Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Bagikan