Kentrung, Seni Sastra Lisan Tuban dari Zaman Walisongo

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 19 Agustus 2022
Kentrung, Seni Sastra Lisan Tuban dari Zaman Walisongo

Pertunjukan kentrung dimainkan oleh dalang dan panjak. (blorakab.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SENI tradisional Kentrung adalah seni sastra lisan atau seni bertutur yang diiringi tabuhan terbangan (rebana) dan kendang berbagai ukuran ini berasal dari Tuban, Jawa Timur. Kentrung menyebar pada masa penyebaran agama Islam di Jawa pada masa Wali Songo.

Pemberian nama kentrung sendiri berawal dari suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional tersebut yang berbunyi trung-trung. Pada awal kemunculannya pada zaman Walisongo, dalam pementasannya, seni bertutur kentrung berisi tentang Babad Tanah Jawa, sejarah masa lalu pada masa kerajaan, terutama kerajaan Islam di Tanah Jawa, serta kisah Nabi.

Baca Juga:

Presiden Jokowi Ajak Masyarakat 'Eling lan Waspada', Apa Artinya?

kentrung
Kentrung sering dimanfaatkan masyarakat dalam hajatan dan pesta. (jatengprov.go.id)

Kesenian kentrung sangat efektif dalam upaya penyebaran Agama Islam, karena kesenian itu merupakan perpaduan Islam dan Jawa yang dibawa oleh para pedagang Islam dari Arab yang berbaur dengan orang Jawa.

Saat ini seni kentrung sudah mengalami modifikasi, awalnya hanya dimainkan oleh seorang saja yang memainkan terbangan dan bertutur, kini sudah ada yang mengiringinya.

Kini, pertunjukan kentrung dimainkan oleh dalang dan panjak yang mendongeng tanpa menggunakan wayang. Musik yang mengiringi kendang dan tamburin serta instrumen lain seperti jidor, terbang, templeng dan gong.

Baca Juga:

Nilai Kehidupan dalam Kain Ulos

kentrung
Kesenian kentrung sangat efektif dalam upaya penyebaran Agama Islam. (kemdikbud.go.id)

Berawal dari Tuban kini seni kentrung telah menyebar di berbagai daerah seperti Blitar, Tulungagung, Kediri, hingga beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Dalam perjalanannya di beberapa daerah seni kentrung mulai tergerus zaman, sehingga tinggal generasi sepuh saja yang melestarikannya. Untuk itu sangat diperlukan peran generasi muda agar kesenian ini tidak punah dan hanya tercatat dalam lembaran sejarah.

Kentrung sering dimanfaatkan masyarakat dalam hajatan dan pesta. Misalnya khitanan, perkawinan, tingkepan, boyongan rumah, ulang tahun instansi. Bahkan, dalam perkembangannya kentrung bisa untuk dialog interaktif dalam seminar di perguruan tinggi dan sekolah-sekolah tertentu. (aru)

Baca Juga:

Aluk Rampe Matampu, Rangkaian Upacara yang Menyangkut Kematian

#Wisata #Lipsus Agustus Adat Indonesia #Tradisi #Kesenian Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Bagikan