Aluk Rampe Matampu, Rangkaian Upacara yang Menyangkut Kematian

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 12 Agustus 2022
Aluk Rampe Matampu, Rangkaian Upacara yang Menyangkut Kematian

Inti dari upacara ini adalah membawa jenazah dari tongkonan ke gua di tebing batu. (wikimedia)

Ukuran:
14
Audio:

RAMBU Solo atau Aluk Rampe Matampu merupakan rangkaian upacara yang menyangkut kematian dan pemakaman di Toraja. Upacara dilaksanakan setelah lewat tengah hari ketika matahari mulai terbenam yang menunjukkan kedukaan atas kematian. Ritual ini dilangsungkan untuk menyempurnakan kematian seseorang.

Puncak upacara Rambu Solo biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Ketika waktu, jenis, dan pembagian tugas sudah disepakati, semua keturunan dari almarhum (anak hingga cicit) yang merantau akan pulang ke tongkonan untuk ikut serta dalam rangkaian acara ini. Tongkonan merupakan rumah adat utama yang merupakan pusat kehidupan sosial dan spiritual Suku Toraja.

Baca Juga:

Ragam Hajatan Tradisi Orang Bali Menyambut Bayi

toraja
Rangkaian kegiatan upacara pemakaman Rambu Solo sangat rumit serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (wikimedia)

Rangkaian kegiatan upacara pemakaman Rambu Solo sangat rumit serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan tradisi adat Toraja, orang yang meninggal baru akan dimakamkan berbulan-bulan setelah kepergiannya. Pihak keluarga membutuhkan waktu mengumpulkan dana untuk upacara pemakaman. Besaran dana ini terkait dengan tingkat kemegahan upacara dan jumlah hewan yang akan dikurbankan.

Semakin banyak hewan yang dikurbankan dalam Rambu Solo maka semakin tinggi derajat orang yang meninggal ketika berada di nirwana. Daging hewan kurban kemudian dibagi-bagikan secara adat kepada keluarga dan masyarakat yang ikut berperan serta dalam upacara. Karena itulah, biaya untuk menyelenggarakan upacara Rambu Solo sangat besar, berkisar antara puluhan juta sampai ratusan juta rupiah.

Baca Juga:

Jangan Salah Kaprah, Begini Aturan Ulos di Hajatan Nikahan Batak

toraja
jenazah akan dibawa ke dalam pekuburan yang ada di tebing. (Unsplash/Nicole)

Selama masa tunggu pelaksanaan Rambu Solo, rapat keluarga dilakukan oleh keluarga inti untuk menentukan tingkat kemegahan upacara dan jumlah hewan yang akan dikurbankan. Mereka juga akan mengatur pembagian tugas setiap keluarga dalam upacara. Setiap musyawarah harus dilaksanakan di tongkonan tempat jenazah disimpan. Setiap kali selesai musyawarah, dilakukan memotong kerbau.

Meski secara medis sudah meninggal, jenazah dianggap "sedang sakit" atau to makula dan oleh anggota keluarga atau tetangga dan akan diperlakukan sebagaimana orang yang sedang sakit atau dalam kondisi lemah. Perlakuan ini berakhir ketika dilaksanakannya Rambu Solo. Ritual itu pada intinya adalah meaya, yakni memindahkan atau mengarak jenazah dari tongkonan ke lokasi penguburan yang berupa gua di tebing batu. (aru)

Baca Juga:

Mau Healing? Coba Liburan ke Desa Wisata

#Wisata #Lipsus Agustus Adat Indonesia #Tradisi #Budaya #Toraja
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Bagikan