Kesehatan

Satu Miliar Anak Muda Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 18 November 2022
Satu Miliar Anak Muda Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran

Umum bagi remaja dan dewasa muda untuk mendengarkan musik, film terlalu keras dan terlalu lama. (Foto: Freepik/Wayhomestudio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGECILKAN volume musik bukan hanya beguna untuk orang tua. Sebuah penelitian kiwari menunjukkan bahwa tidak menyetel volume terlalu keras dapat melindungi lebih dari satu miliar orang yang berisiko mengalami gangguan pendengaran.

Dalam hal telepon, musik, film, dan pertunjukan, lazim bagi remaja dan dewasa muda mendengarkan terlalu keras dan terlalu lama. Begitu kata penelitian yang diterbitkan Selasa (15/11) di Jurnal BMJ Global Health.

“Kami memperkirakan bahwa 0,67 hingga 1,35 miliar orang berusia 12-34 tahun di seluruh dunia cenderung terlibat dalam praktik mendengarkan yang tidak aman dan karena itu berisiko mengalami gangguan pendengaran," kata penulis studi tersebut, Lauren Dillard, melalui e-mail kepada CNN.

"Paparan suara dengan volume yang terlalu tinggi dapat membuat sel dan struktur sensorik di telinga lelah," tambah Dillard yang juga konsultan Organisasi Kesehatan Dunia dan postdoctoral fellow di Medical University of South Carolina.

Jika itu berlangsung terlalu lama, sel dan struktur itu bisa menjadi rusak secara permanen, mengakibatkan gangguan pendengaran, tinitus atau keduanya.

Baca juga:

Suara Kencang, Salah Satu Sebab Telinga Berdengung

gangguan pendengaran
Jika perangkat mengatakan kamu mendengarkan pada tingkat yang tidak aman, kecilkan volume. (Foto: Freepik/Freepik)

Para peneliti melakukan meta-analisis artikel ilmiah tentang praktik mendengarkan yang tidak aman yang diterbitkan antara tahun 2000 dan 2021 di tiga database. Praktik tidak aman dilacak berdasarkan penggunaan headphone serta kehadiran di tempat hiburan, seperti konser, bar, dan klub.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS membatasi tingkat kebisingan yang aman pada tingkat 85 desibel selama 40 jam seminggu. Jika kamu mendengarkan hanya dua setengah jam sehari, itu setara dengan sekira 92 desibel.

Pendengar sering memilih volume setinggi 105 desibel ketika mendengarkan lagu lewat headset atau headphone smartphone. Sementara itu, di ruangan, volume sering kali berkisar antara 104 hingga 112 desibel.

"Sebaiknya, pemerintah, bisnis, dan individu dapat mengambil tindakan untuk mendorong pendengaran yang aman dan melindungi pendengaran dari kerusakan dari waktu ke waktu," saran Dillard.

Menurut De Wet Swanepoel, Profesor Audiologi di Universitas Pretoria, Afrika Selatan, analisis penelitian ini sangat tepat dengan bukti yang meyakinkan bahwa gangguan pendengaran harus menjadi prioritas kesehatan masyarakat. Swanepoel tidak berafiliasi dengan penelitian tersebut.

“Musik adalah anugerah untuk dinikmati seumur hidup. Pesannya adalah untuk menikmati musik Anda tetapi dengan aman,” ujar Swanepoel yang juga pemimpin redaksi International Journal of Audiology.

Baik mendengarkan di perangkat sendiri atau di konser, Dillard memperingatkan bahwa telinga yang berdenging adalah pertanda bahwa musiknya terlalu keras.

Namun, ada cara untuk mencegah kerusakan sebelum kamu menyadari efeknya. Beberapa perangkat memungkinkan orang memantau tingkat pendengaran mereka di pengaturan perangkat. Beberapa bahkan akan mengingatkan ketika terlalu lama mendengarkan terlalu keras.

Baca juga:

Cara Mengobati Telinga Infeksi karena Tindikan

gangguan pendengara
Di konser, kamu dapat melindungi pendengaran dengan berdiri lebih jauh dari pengeras suara. (Foto: Freepik/Drazen Zigic)

"Jika perangkat mengatakan kamu mendengarkan pada tingkat yang tidak aman, kecilkan volume dan dengarkan musik untuk waktu yang lebih singkat," Dillard menyarankan.

Para ahli tidak dapat secara pasti mengatakan headphone mana yang paling aman untuk didengarkan. Dillard merekomendasikan penggunaan headphone yang mengurangi kebisingan latar belakang dapat membantu menjaga volume pada level yang lebih rendah karena tidak perlu meredam kebisingan di sekitar.

Namun, terkadang kamu tidak selalu memiliki kendali atas tombol volume. Jika berada di konser atau tempat yang bising, kamu dapat melindungi pendengaran dengan berdiri lebih jauh dari pengeras suara dan menjauh dari kebisingan, jika memungkinkan.

Selain itu, menggunakan pelindung telinga (earplug) dapat membantu. Bahkan penyumbat telinga busa pun bisa digunakan. “Mendengar adalah indra yang menghubungkan kita dengan orang yang kita cintai,” kata Swanepoel melalui e-mail.

“Merawat pendengaran kita adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat serta kesehatan dan kesejahteraan secara umum. Pencegahan primer pada orang dewasa awal sangat penting untuk menghindari serangan dini dan percepatan gangguan pendengaran akibat usia,” tutup Swanepoel. (aru)

Baca juga:

Pilih Tipe Earphone Sesuai Bentuk Telinga

#Implan Pendengaran #Kesehatan #Telinga
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan