Satgas Sebut Kenaikan Kasus COVID-19 Sesuai dengan Kalkulasi

Ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa,
Merahputih.com - Satgas COVID-19 memastikan peningkatan kasus COVID-19 sudah jelas kaitannya dengan mobilitas penduduk dan kerumunan yang terkait dengan liburan panjang Idul Fitri. Pasalnya pada kenaikan kasus kali ini polanya sama dengan kejadian-kejadian seperti di tahun lalu saat libur panjang.
"Namun kemudian setelah ada libur panjang Idul Fitri ini naik sesuai dengan kalkulasi selama ini,” papar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (18/6).
Baca Juga:
Lonjakan COVID-19 Ancam Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Darurat Wisma Atlet
Ia mengatakan kenaikan kasus positif COVID-19 usai Idul Fitri 2021 lebih tinggi dibanding pada 2020 yaitu 112,22 persen. Sedangkan kenaikan kasus pada 2020 adalah sebesar 93,11 persen. Kenaikan signifikan pada 2021 karena tingginya kenaikan kasus per minggunya, khususnya dari pekan ke-3 ke pekan ke-4.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, pada 31 Mei 2021 angka kasus aktif adalah 39.999 kasus namun pada 7 Juni langsung melonjak hingga 55.320 kasus. Sedangkan pekan ketiga pasca Idul Fitri 2020 yaitu 15 Juni 2020 angka kasus aktif adalah 7.551 kasus dan pada pekan ke-4 adalah 8.078 kasus.
"Pada tahun lalu, Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus hingga 758 persen sedangkan tahun ini sebesar 281,59 persen," ungkap Wiku.
Penyebabnya karena tahun lalu Indonesia masih berada di tahap awal pandemi dan masih menyesuaikan diri terhadap penanganan pandemi COVID-19. Di beberapa kabupaten kota terdapat kenaikan kasus yang sangat signifikan dalam rentang waktu yang singkat contohnya di Bangkalan, Pati, Kudus, Jepara, Bandung dan kota Cimahi.

Namun, pergeseran juga terjadi di penanganan COVID-19 daerah lain. Seperti provinsi Bali dan Sulawesi Selatan yang tahun lalu masuk ke 5 besar daerah tertinggi. Sayangnya, pada 2021 ini posisinya digantikan oleh DI Yogyakarta dan Jawa Barat.
"Mengingat 5 provinsi ini adalah daerah asal dan tujuan mudik, jadi dapat dikaitkan dengan fakta meski sudah diterapkan peniadaan mudik sebelum dan setelah Idul Fitri," ungkap Wiku.
Mobilitas penduduk keluar Jabodetabek sebelum Idul Fitri dan masuk ke Jabodetabek setelah Idul Fitri mengalami peningkatan yang signifikan. "Selain itu di dalam kota juga terjadi kenaikan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan dan tempat wisata selama Idul Fitri," kata Wiku.
Ia juga memperingatkan bahwa kenaikan kasus positif dapat bertahan hingga 2 bulan setelah Idul Fitri. Adanya periode tambahan yaitu arus balik ke Jabodetabek pasca Idul Fitri dapat menyebabkan periode dampak yang ditimbulkan bertambah 1-2 minggu, dampak periode libur panjang biasanya 4-6 minggu.
Baca Juga:
Sekat Perbatasan Zona Merah COVID-19, Korlantas Dirikan Ratusan Check Point
"Dengan periode tambahan ini bisa saja dampak Idul Fitri ini bisa menjadi 7-8 minggu," ungkap Wiku.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 17 Juni 2021, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 12.624 kasus sehingga totalnya mencapai 1.950.276 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 7.350 orang menjadi 1.771,220 orang dan pasien meninggal dunia bertambah 277 orang sehingga totalnya 53.753 orang telah meninggal. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
