Satgas COVID-19 Akui Vaksinasi Masih Belum Merata Jelang Lebaran


Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
MerahPutih.com - Pemerintah terus meningkatkan pemerataan cakupan vaksinasi nasional karena masih ada beberapa daerah yang cakupan dosis lengkapnya masih di bawah 70 persen.
"Capaian vaksinasi nasional sudah cukup baik, meskipun pemerataan cakupan vaksin ini masih harus terus ditingkatkan, bahkan data menunjukkan masih ada beberapa daerah yang hingga saat ini cakupan vaksin dosis lengkapnya belum mencapai target 70 persen," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam acara Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia, Rabu (28/4).
Oleh karena itu, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan penularan COVID-19.
Baca Juga:
164 Juta Lebih Warga Indonesia Sudah Divaksin COVID-19 Dosis Lengkap
Wiku meminta setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan jumlah kasus agar tetap terkendali.
"Tanggung jawab setiap individu menjadi penentu dalam mempertahankan kondisi kasus agar tetap terkendali," katanya, dikutip Antara.
Pihaknya juga membagikan tips untuk menjaga kegiatan mudik dan silaturahmi agar tetap aman di antaranya adalah dengan terus berdisiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan berperilaku hidup sehat.
"Menjaga daya tahan tubuh dengan perilaku hidup sehat, seperti makan bergizi dan istirahat cukup," kata Wiku.
Baca Juga:
Cakupan Vaksinasi Booster Baru 16,93 Persen Jelang Lebaran
Kemudian masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 diminta untuk memiliki kesadaran melakukan tes COVID-19 secara mandiri.
"Kesadaran tinggi untuk dites jika bergejala dan merasa berisiko akibat riwayat perjalanan jarak jauh, dan atau bagi mereka yang belum melakukan booster selepas enam bulan dari vaksin dosis lengkap," katanya. (*)
Baca Juga:
Dosis Keempat Vaksin COVID-19, Perlukah?
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
