Salah Satu Kontraktor Pasrah Pengerjaan Proyek Revitalisasi Monas Dihentikan
Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara, Muhidin Shaleh MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Direkrut Utama PT Bahana Prima Nusantara, Muhidin Shaleh mengaku pasrah menerima kenyataan proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) yang tengah dikerjakan dihentikan sementera oleh Pemprov DKI.
"Kami sebagai pelaksana, disuruh berhenti, kami berhenti, sambil menunggu aturan apa, kelanjutan apa, instruksi apa ya kami tunggu," kata Muhudin saat dihubungi wartawan, Rabu (29/1).
Baca Juga:
PSI Minta Inspektorat DKI Audit Penebangan Pohon Saat Revitalisasi Monas
Muhidin pun belum mengetahui sampai kapan proyek revitalisasi lokasi bersejarah itu akan dihentikan dan hanya bisa menunggu keputusan dari Pemprov DKI.
"Sampai kapan belum, cuman berhenti sementara. Kelanjutan kami belum tahu," papar dia.
Muhidin mengtakan, pihaknya belum menghitung berapa kerugian akibat penghentian sementara proyek revitalisasi ini yang sudah mencapai 88 persen pengerjaannya.
Namun, ia membuka peluang untuk mempercepat pengerjaan ketika sudah dizinkan kembali demi mengejar ketertinggalan akibat penyetopan itu.
"Tapi itu nanti. Sementara ini kita menunggu apa yg akan kita lakukan, kita tunggu," jelasnya.
Menurut Muhidin, seharusnya proyek renovasi Monas selesai dikerjakan sekitar tanggal 15 Februari 2020. Namun, meski ditunda ia yakin pengerjaannya tidak molor sampai Maret.
"Kan sudah sekian persen, akselerasinya bisa kalau memang kita mulai lagi tetapi kita belum tahu mulainya kapan," tutupnya.
Sebelumnya, Pemprov bersama DPRD DKI sepakat menghentikan revitalisasi kawasan Monas, Jakarta Pusat. Pernyataan itu dilontarkan Eksekutif dan Legislatif saat mengecek pekerjaan renovasi tempat bersejarah itu.
Sekda DKI Saefullah mengatakan, renovasi Monas dihentikan sementara sambil menunggu rekomendasi dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).
Baca Juga:
Tegur Pemprov DKI, Setneg Desak Revitalisasi Monas Dihentikan Sebab Tak Berizin
"Malam ini hentikan, besok istirahat dulu. Sambil nanti dapat rekomendasi Mensesneg. Habis itu kita kerjakan," kata Saefullah di Monas.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Prasetyo mendesak revitalisasi Monas ini harus dihentikan. Menurutnya wajib ada rekomendasi dari Mensesneg sebagai ketua Komisi Pengarah.
"Jadi rekomendasi kami, tolong revitalisasi dihentikan. Mulai besok, menunggu Kementerian Sekretariat Negara, itu aja," tandas Prasetyo.(Asp)
Baca Juga:
Pemprov DKI dan DPRD Sepakat Proyek Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal