Sadari 4 Kesalahan Memasang Kursi Bayi Tambahan di Mobil

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 11 Oktober 2019
Sadari 4 Kesalahan Memasang Kursi Bayi Tambahan di Mobil

Ketahui kesalahan pemakaian baby car seat sejak dini (Foto: parents.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Saat berkendara menggunakan mobil, tentunya harus dilengkapi dengan keamanan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Bagi orang tua yang membawa bayi, bisa menggunakan kursi tambahan untuk si kecil. Biasanya kursi ini dilengkapi dengan senderan busa dan sabuk pengaman.

Namun, beberapa orang tua sering abai karena kurang memperhatikan hal-hal kecil saat pemasangan. Padahal itu bisa berdampak buruk bagi buah hati. Dilansir dari laman alodokter, berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi saat memasang bayi kursi di mobil.

Baca juga:

Detak Jantung Ibu Beri Manfaat Luar Biasa Untuk Bayi

1. Menambah lapisan

Lapisan tambahan bisa melonggarkan sabuk pengaman bayi (Foto: pexels/leah kelley)
Lapisan tambahan bisa melonggarkan sabuk pengaman bayi (Foto: pexels/leah kelley)

Mulanya ingin meningkatkan kenyamanan dan keamanan penjagaan si kecil, berujung membahayakan. Kebanyakan orangtua menambahkan lapisan, seperti bantal, selimut atau guling secara berlebihan sehingga terlalu tebal.

Sebenarnya, lapisan tambahan ini membuat keamanan tali pengikat car seat menurun. Dampaknya, sabuk pengaman jadi kendur hingga membahayakan bayi. Pilihlah car seat yang memiliki busa cukup tebal sehingga tak memerlukan lapisan tambahan lagi.

2. Tali pengikat longgar

Utamakan keamanan tali pengikat car seat di mobil (Foto: pixabay/rhonda jenkins)
Utamakan keamanan tali pengikat car seat di mobil (Foto: pixabay/rhonda jenkins)

Gunakan sabuk pengaman sesuai dengan anjurannya. Pastikan sudah terpasang dengan erat sehingga menjamin keamanan bayi. Sabuk pengaman yang erat, meminimalisir pergerakan si kecil. Terlebih dari guncangan selama perjalanan.

Baca juga:

Kenali Alergi pada Bayi dengan Gejala Berikut

Jika tali pengikat longgar, keamanan bayi terancam. Misalkan saja terjadi tabrakan atau benturan, bisa mengakibatkan cedera pada bayi. Tak hanya longgar, pemasangan sabuk pengaman yang terlalu tinggi juga membahayakan. Bayi bisa terlempar dari car seat saat terjadi kecelakaan serius.

3. Pasang di kursi depan

Jangan posisikan baby car seat di kursi depan dekat pengemudi (Foto: corporate.walmart.com)
Jangan posisikan baby car seat di kursi depan dekat pengemudi (Foto: corporate.walmart.com)

Hindari menempatkan baby car seat di kursi bagian depan. Karena itu terlalu membahayakan. Saat terjadi kecelakaan, bayi yang ditempatkan pada bagian kursi depan bisa mengalami benturan keras dari airbag.

Pelindung pengemudi dan penumpang bisa mengenai kepala bayi hingga menyebabkan cedera fatal. Baiknya, tempatkan baby car seat di bagian tengah kursi belakang pengemudi.

4. Tidak periksa kembali

Hindari posisi kepala anak tertunduk  saat ditempatkan di baby car seat (Foto: pixabay/publicdomainpictures)
Hindari posisi kepala anak tertunduk saat ditempatkan di baby car seat (Foto: pixabay/publicdomainpictures)

Pastikan secara keseluruhannya. Mulai dari memilih produk hingga pemakaian. Cermati kualitas produk, ikuti petunjuk pemasangan, model kursi, label dan tanggal produk, serta kelengkapan produk.

Bagi anak usia di bawah dua tahun, gunakan baby car seat menghadap sandaran kursi. Bukan hadap depan. Sandarkan kepala bayi dengan baik dan nyaman. Hal ini guna melancarkan jalan pernapasan dan tidak tertunduk. (Dys)

Baca juga:

7 Hal yang harus Diperhatikan Sebelum Membawa Bayi Naik Pesawat

#Bayi #Keselamatan Berkendara
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Bayi dalam kondisi telanjang terbungkus kain atau jarik dengan tali pusar yang sudah terpotong, tapi belum steril.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Penemuan Bayi Laki-laki di Gerobak PKL Gegerkan Warga Sragen
Indonesia
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Polres Pesanggarahan pun menegaskan kasus KDRT dan bayi dibawa lari itu dianggap telah selesai secara kekeluargaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Bayi 5 Bulan Ibu Korban KDRT Dibawa Lari Suami, Polisi Anggap Kasus Selesai Kekeluargaan
Indonesia
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Korban LI mengungkapkan dirinya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Ibu di Pesanggrahan Jadi Korban KDRT, Bayi 5 Bulan Dibawa Lari Suami
Indonesia
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Komisi IX DPR menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tragis bayi yang dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Bayi Dikubur Hidup-Hidup di Banyuwangi, DPR Serukan Alarm Sosial Pentingnya Edukasi KB
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lifestyle
Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan
Microsleep saat mengendarai motor sangat berbahaya. Ada dua cara untuk membuat kamu tetap fokus di jalan.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan
Lifestyle
Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan
Penggunaan lampu tembak bisa membuat celaka pengguna jalan. Hal itu disampaikan Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan
Berita
2 Jurnalis Gugat UU LLAJ, Iwakum: Keselamatan Lalu Lintas Harus Inklusif untuk Semua Warga
Iwakum menyebutkan, bahwa keselamatan lalu lintas harus inklusif untuk semua warga. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas harus mengandalkan tiga warna tanpa memperhitungkan penyandang penglihatan warna.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
2 Jurnalis Gugat UU LLAJ, Iwakum: Keselamatan Lalu Lintas Harus Inklusif untuk Semua Warga
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Bagikan