Saatnya Generasi Muda Unjuk Gigi Melestarikan Lingkungan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 30 Juni 2022
Saatnya Generasi Muda Unjuk Gigi Melestarikan Lingkungan

"Pulau Plastik", film dokumenter tentang pencemaran lingkungan akibat plastik. (Instagram/@pulauplastik)

Ukuran:
14
Audio:

KISAH Gede Robi, Tiza Mafira, dan Prigi Arisandi dalam berjuang melawan pencemaran lingkungan akibat penggunaan plastik sekali pakai baru saja memasuki platform streaming Netflix. Kisah mereka termaktub dalam film berjudul "Pulau Plastik" dan kali pertama tayang di bioskop pada 22 April 2021.

"Pulau Plastik", yang disutradarai oleh Rahung Nasution dan Dandhy Dwi Laksono, mendokumentasikan ikhtiar tiga anak muda yang mengekplorasi sejauh mana kerusakan lingkungan akibat plastik terjadi di Indonesia. Temuan ketiganya menyebutkan bahwa plastik telah merusak rantai makanan dan menelusup ke dalam tubuh manusia sehingga memengaruhi kesehatannya tanpa disadari. Karena itu, tiga anak muda tadi memutar otak untuk mengatasi krisis lingkungan akibat pencemaran plastik tersebut.

Baca juga:

Rawat Bumi Mulai dari Hal Sepele

Ilustrasi sampah plastik (Unsplash/Nick Fewings)
Sampah plastik. (Unsplash/Nick Fewings)

Pemutaran film dokumenter ini diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia agar lebih bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai. Film ini juga mengajak para generasi muda unjuk gigi dalam menjaga lingkungan demi bumi yang lebih baik. Inilah saat yang tepat. Tak bisa ditunda-tunda lagi.

Tak perlu langsung melakukan tindakan besar untuk memperbaiki lingkungan. Anak-anak muda dapat melakukan hal-hal kecil, tapi konsisten. Ini akan memiliki dampak besar ke depannya. Misalnya anak-anak muda bisa memulainya dengan belajar mencintai dan menanam pohon.

Cara lainnya adalah dengan gemar membawa botol minum atau tumbler saat mereka berpergian. Ini akan mengurangi pemakaian botol plastik sekali pakai. Saat ini, sudah banyak anak muda yang terlihat menenteng tumbler. Bahkan memamerkannya ke sesama teman.

Hal yang cukup menggembirakan adalah banyak anak muda mulai menggunakan tote bag ketika berbelanja. Tote bag berfungsi sebagai pengganti kantong plastik yang sudah mulai dilarang penggunaannya di berbagai toko ritel dan restoran.

Kalau semua contoh tadi dirasa masa sulit, mungkin anak muda bisa mulai dengan menghapus email. Semudah itu kah? Ya. Menghapus email ternyata dapat mencegah pemanasan global. Penjelasan sederhananya, setiap email yang kita kirim menghasilkan karbondioksida. Email-email tersebut lalu tersimpan di sistem penyimpanan awan. Sistem ini bekerja menggunakan listrik. Sementara bahan pendukung untuk listrik adalah bahan bakar batu bara atau fosil. Karena itulah menyimpan email akan meningkatkan penggunaan bahan bakar tersebut.

Baca juga:

Upaya Segelas Kopi Kurangi Emisi

Foto 1 - Email bisa menyebabkan pemanasan global (Unsplash Solen Feyissa)
Email bisa menyebabkan pemanasan global? (Unsplash/Solen Feyissa)

Laman The Good Planet, Rabu (20/4/2022), melansir rata-rata orang Amerika Serikat memiliki sekitar 500 email spam. Jika email tersebut dihapus, ada peluang untuk mengurangi karbondioksida. Setiap email diperkirakan menyumbang 0,3 gram karbondioksida. Dengan menghapus 500 email spam, maka ada 175 gram karbondioksida yang dihilangkan.

Tapi yang perlu diketahui, aktivitas digital tak hanya mengirim email. Ada pula menonton video streaming, menyetel musik, dan berselancar di media sosial. Semua itu tak mungkin dihindari, tapi bisa dikurangi. Dengan begitu, anak-anak muda dapat berperan melestarikan lingkungan dari hal yang paling sederhana. (Ref)

Baca juga:

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Jokowi: Setiap Orang Berperan Menyelamatkan Bumi

#Juni +62 Saatnya Unjuk Gigi #Ramah Lingkungan #Krisis Air #Kerusakan Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ditantang untuk membuka kembali kasus pembalakan liar yang dilakukan Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Indonesia
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menyayangkan viralnya foto Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang berpose bersama Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Indonesia
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas
Warga Semper Timur, Cilincing, kini bisa menikmati air berkualitas dari PAM Jaya. Selama 25 tahun, mereka hanya mengandalkan air sumur payau dan membeli jerigen.
Soffi Amira - Senin, 18 Agustus 2025
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas
Indonesia
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Saat ini masih ada 18 hotel bintang tiga di Puncak yang tengah diperiksa KLH atas dugaan pencemaran lingkungan kawasan Puncak.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Indonesia
Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Pemberian izin tambang di kawasan yang memiliki nilai ekologis tinggi seperti Raja Ampat merupakan bentuk kelalaian serius.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Juni 2025
Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Indonesia
Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia
PT Anugerah Surya Pratama (ASP) diduga terlibat dalam pertambangan nikel di Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Juni 2025
Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia
Indonesia
Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut
Komisi XII DPR menyinggung soal pemulihan kawasan pasca izin empat perusahaan tambang dicabut. Perusahaan diminta untuk melakukan pemulihan.
Soffi Amira - Selasa, 10 Juni 2025
Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut
Indonesia
Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pencabutan atas IUP empat perusahaan tambang di Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 10 Juni 2025
Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Indonesia
Kerusakan Alam Raja Ampat akibat Tambang Nikel: Merusak Sumber Pangan Biru Masyarakat Lokal
Penambangan nikel di Raja Ampat menjadi perhatian luas karena diduga merusak dan merugikan masyarakat lokal.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 10 Juni 2025
Kerusakan Alam Raja Ampat akibat Tambang Nikel: Merusak Sumber Pangan Biru Masyarakat Lokal
Bagikan