Rupiah Masih Bertengger di Atas Rp 15.000 Per USD


Ilustrasi rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Nilai tukar rupiah sejak awal pekan lalu bertengger di atas Rp 15.000 per USD. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingginya inflasi dan bunga Bank Sentral Amerika (The Fed).
Pagi ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat 68 poin atau 0,44 persen ke posisi Rp 15.195 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.263 per USD.
Baca Juga:
Tekanan Pada Rupiah Akan Berlanjut
Selain rupiah yang melemah sejak awal pekan, - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah 14,45 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.021,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,83 poin atau 0,28 persen ke posisi 1.006,21.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritamasaat menilai kebijakan pelonggaran kuantitatif berlangsung untuk jangka pendek. Hasil dari kebijakan itu memberikan sentimen positif bagi pasar saham dan pasar obligasi.
"Sehingga memberi tekanan bagi Index Dolar AS," ujar Revandra.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,5 persen mencapai tertinggi baru 114,7 di perdagangan Asia.
Baca Juga:
Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika
