Rupiah dan IHSG Kompak Melemah


Uang pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, pada pusat uang tunai sebuah bank di Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/aa.
MerahPutih.com - Pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terus berlanjut semenjak Bank Sentral AS meningkatkan suku bunga.
Pada Rabu (28/9) pagi, Rupiah melemah 54 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp 15.178 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.124 per USD.
Baca Juga:
Rupiah Makin Melemah, Pagi Ini Tembus Rp 15.130 Per USD
Selain nilai tukar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 4,85 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.107,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,22 poin atau 0,12 persen ke posisi 1.014,77.
Reli dolar tidak menunjukkan tanda-tanda melambat mencapai level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir didukung pernyataan pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang hawkish tanpa henti ketika mencoba mengendalikan inflasi.
Indeks dolar mencapai level tertinggi baru dua dekade. Indeks dolar melonjak 0,81 persen menjadi 114,1 pada akhir perdagangan Senin (26/9) lalu.
The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada September ini, melanjutkan langkah serupa dari bulan Juni dan Juli lalu. The Fed juga mengindikasikan masih akan ada kenaikan suku bunga hingga akhir 2022 sebagai upaya bank sentral untuk menekan inflasi yang tinggi di Negeri Paman Sam itu.
Target suku bunga kebijakan The Fed sekarang berada di level tertinggi sejak 2008 ke kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir tahun ini dan berakhir pada 2023 di 4,5-4,75 persen. (Asp)
Baca Juga:
Awal Pekan Ini, Rupiah Tebus 15.089 Per USD
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

Pedagang Tolak Transaksi Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 Bisa Dipidana, BI Sebut Hukumannya 1 Tahun Bui

Kebijakan Bank Sentral AS Bikin Rupiah Melemah, Tarif Trump Bakal Dorong Inflasi

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Rupiah Melemah Imbas Penerapan Tarif Produk Indonesia 32 Persen Oleh Trump

Rupiah Menguat Didukung Sentimen Gencatan Senjata Israel dan Iran, Tapi Bakal Sulit di Bawah Rp 16.200 Per Dolar Amerika
