Rudal Rusia Serang Ukrania dari Korut, AS dan Korsel Berang


Arsip - Uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17 milik Korut. FOTO: ANTARA/Korean Central News Agency/Handout via Xinhua
MerahPutih.com - Korea Utara (Korut) kembali membuat ulah yang membuat Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) berang. Kedua negara itu mengecam keras penyerahan rudal balistik Korut kepada Rusia yang digunakan untuk perang melawan Ukraina.
Kecaman itu disampaikan Korsel dan AS melalui percakapan telepon antara Penasihat Keamanan Nasional kedua negara Selasa (9/1) malam waktu setempat, yang dibuka Gedung Putih ke publik.
Dalam hubungan telepon itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin membahas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta aksi provokatif Korea Utara di sepanjang Zona Demiliterisasi Korea.
Baca Juga:
Pembicaraan itu adalah tindak lanjut dari pengungkapan oleh AS bahwa Korea Utara memberikan puluhan rudal balistik kepada Rusia. Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023, kemudian 2 Januari 2024, dan Sabtu pekan lalu.
“Kedua penasihat keamanan mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia, serta penggunaan rudal itu oleh Rusia dengan sasaran Ukraina," kata Gedung Putih dalam penyataan tertulis, dikutip dari Antara, Rabu (10/1).
Dalam pembicaraan via telepon itu, kedua pejabat juga berkomitmen mendukung Ukraina dan rakyatnya. Kedua belah pihak juga bertekad untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan keamanan bersama guna memperkuat perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.
Baca Juga:
Pertemuan Kim Jong-un dan Putin Masih Dirahasiakan
Sementara itu, Pemimpin Korut Kim Jong Un secara tegas menggolongkan negara tetangganya Korsel sebagai musuh utama saat melakukan peninjauan pabrik senjata utama pada Senin dan Selasa.
Mengingat Korsel adalah musuh utama Korut, Kim menegaskan negaranya akan memprioritaskan penguatan kemampuan militer untuk pertahanan diri sebagai tanggapan terhadap sikap Seoul.
“Waktu bersejarah akhirnya tiba ketika kita harus mendefinisikan sebuah negara yang paling bermusuhan,” ujar Kim, saat mengumumkan Korsel sebagai musuh utama negarannya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI

Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia

Rusia Rebut Kursk, Ukraina Terdesak setelah AS Putus Bantuan Intelijen

Pakai Pendekatan Wortel dan Tongkat, Trump Hentikan Semua Bantuan Militer AS ke Ukraina

Ditelepon Trump, Presiden Rusia Putin Sepakat Hentikan Perang di Ukraina

Pentagon Deteksi 10.000 Tentara Korut Sudah Berada di Perbatasan Ukraina

Rusia Klaim Rebut Kota Kecil di Ukraina Timur

Zelensky Klaim Ukraina Makin Kuat di Kursk, Kuras Sumber Daya Rusia
