Pertemuan Kim Jong-un dan Putin Masih Dirahasiakan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (ANTARA/KCNA/via Xinhua/am)
MerahPutih.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak di Rusia.
KCNA mengonfirmasi bahwa kereta yang digunakan Kim tiba di kota perbatasan Rusia, Khasan, pada Selasa pukul 6 waktu setempat, di mana Kim disambut hangat oleh para pejabat senior Rusia, termasuk Menteri Sumber Daya Alam Rusia Alexander Kozlov.
Baca Juga:
Kim Jong-un Kunjungi Rusia
Kim juga menghadiri upacara yang menandai kunjungannya, yang ditujukan untuk meningkatkan hubungan Pyongyang-Moskow pada tingkat baru yang lebih tinggi. Dan kemudian berangkat ke tempat tujuannya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Waktu dan lokasi pertemuan Kim dan Putin masih belum diketahui secara pasti, meski beberapa laporan media asing menyebutkan KTT tersebut kemungkinan akan berlangsung pada Rabu di pusat antariksa Vostochny Cosmodrome Rusia di wilayah Amur.
Setelah berhenti di Khasan pada Selasa, kereta Kim menuju Kota Ussuriysk di bagian timur jauh dan melintasi jembatan keret api di atas Sungai Razdolnaya di Primorsky Krai, dan tampaknya bergerak ke utara Vladivostok, menurut laporan media asing. Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa Kim bisa bertemu dengan Putin di wilayah lain.
Awalnya, beredar spekulasi bahwa Kim akan melakukan perjalanan ke Vladivostok untuk bertemu Putin, seperti yang dilakukannya sebelumnya pada 2019.
Selain mengadakan pertemuan puncak dengan Putin, Kim juga diperkirakan akan menggelar pertemuan terpisah dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sekitar Sabtu, menurut laporan dan keduanya diperkirakan akan mengedepankan perundingan terkait senjata dan kerja sama militer.
Sejumlah analis memprediksi Korut kemungkinan setuju untuk menyuplai amunisi dan persenjataan ke Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina. Sementara sebagai imbalannya, Moskow mungkin menyetujui transfer teknologi terkait senjata ke Pyongyang, seperti teknologi yang melibatkan satelit mata-mata dan kapal selam bertenaga nuklir.
Jika Kim dan Putin juga sepakat memperkuat kerja sama militer mereka, termasuk latihan angkatan laut tiga arah dengan Tiongkok, maka hal itu akan menimbulkan tantangan keamanan besar terhadap Semenanjung Korea dan sekitarnya.
Kim mengatakan, kunjungannya ke Rusia untuk bertemu Putin merupakan "bukti nyata bahwa Korut memprioritaskan "kepentingan strategis" dari hubungan bilateral kedua negara, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korut pada Rabu.
Juru bicara di Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pengiriman senjata apapun dari Korut ke Rusia akan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSC).
"Kami akan memantau apa yang terjadi dan tidak ragu untuk mengambil tindakan meminta pertanggungjawaban mereka jika diperlukan," katanya dikutip Antara.
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Pembangunan Industri Petrokimia di Cilegon
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza