Reaksi Satgas Soal Informasi 80 Persen Penduduk Indonesia Terinfeksi Varian Delta


Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/18427938)
MerahPutih.com - Sekitar 80 persen penduduk Indonesia disebut sudah terinfeksi oleh varian Delta.
Hal ini diungkapkan epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Citra Indriani dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Lantas, apakah kekebalan komunitas sudah terbentuk?
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan saat ini sero survei antibodi SARS CoV-2 masih terus bergulir di 34 provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
Varian Delta Bikin Konsumsi Masyarakat Anjlok ke 1 Persen
Dalam informasi yang dihimpun, sero survei ialah tes darah yang memeriksa antibodi terhadap virus.
Cara ini efektif untuk mengukur paparan suatu populasi terhadap patogen virus.
Hasil sero survei mewakili tingkat kekebalan yang terjadi di populasi
"Yang mencakup sekitar seribu desa dan wilayah aglomerasi," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (23/11).
Wiku menjelaskan, program survei itu dijalankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta didukung para peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia.
Survei diperkirakan akan segera dianalisis dan dapat keluar hasilnya di pekan ketiga atau keempat Desember 2021.
Wiku menuturkan, hasil dari analisis inilah yang akan menunjukkan besaran herd immunity di Indonesia.
Sehingga menurutnya, data diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan.
Hasil ini yang nantinya akan memberikan informasi seberapa besar kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia, baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi.
"Sehingga dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data dan fakta," kata Wiku.
Baca Juga:
Sekadar informasi, epidemiolog UGM Citra Indriani menyebut sekitar 80 persen penduduk Indonesia telah terinfeksi COVID-19 varian Delta. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penurunan kasus secara drastis.
Jumlah masyarakat yang terinfeksi varian Delta, menurut Citra, membuat terbentuknya imunitas kelompok secara alamiah yang menyebabkan tubuh memiliki antibodi yang spesifik untuk strain virus tertentu.
"Infeksi COVID lebih dari 50 persen adalah asimtomatis, mungkin 80 persen penduduk kita telah terinfeksi (varian) Delta," kata Citra, seperti dilansir dari laman UGM, Senin (22/11).
Namun, imunitas kelompok yang terbentuk tidak menutup kemungkinan munculnya ancaman gelombang ketiga.
Menurutnya, sebagian besar infeksi natural membentuk antibodi yang spesifik untuk virus atau strain virus yang menginfeksi, tetapi tidak untuk strain yang lain.
"Sehingga imunitas alamiah yang terbentuk saat ini mungkin tidak bisa kita andalkan apabila kita kedatangan strain yang baru," ujarnya.
Selain faktor terbentuknya imunitas alami setelah terinfeksi, program vaksinasi yang menyentuh angka 208 juta dengan 88 juta di antaranya mendapatkan dosis vaksin lengkap juga berperan penting dalam mencegah tingkat keparahan apabila kembali terinfeksi.
Citra menjelaskan, berdasarkan rekaman data yang terinfeksi di gelombang Januari, juga kemudian kembali terinfeksi Delta di Juni-Juli, kasus-kasus meninggal memiliki riwayat belum mendapatkan vaksinasi.
Harapannya tentu pada percepatan vaksinasi, dan sisir wilayah untuk vaksinasi terutama lansia bisa berperan untuk mitigasi bentuk parah infeksi SARS-COV 2.
"Kalaupun gelombang tiga terjadi, sistem kesehatan kita tidak lagi menghadapi kasus-kasus berat yang jumlahnya ribuan setiap harinya," paparnya. (Knu)
Baca Juga:
Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Terkena Varian Delta?
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
