Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Terkena Varian Delta?

annehsannehs - Rabu, 08 September 2021
Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Terkena Varian Delta?

Lindungi anak-anak dari infeksi virus. (Foto: Unsplash/Ben Wicks)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERBEDA dengan coronavirus sebelumnya yang sebagian besar tidak mengkhawatirkan bagi anak-anak, kini varian Delta malah banyak mengambil banyak korban yang masih anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 12 tahun dan belum divaksinasi.

Menurut American Academy of Pediatrics, terdapat lebih dari 94.000 kasus varian Delta yang menjangkit anak-anak pada awal Agustus 2021.

"Varian Delta lebih menular. Maka dari itu kamu lebih banyak menyaksikannya (menular) di anak kecil," ungkap direktur Vaccine Education Center dan dokter pada divisi menular di Children’s Hospital of Philadelphia, Dr. Paul Offit kepada Healthline.

Pastikan anak selalu pakai masker. (foto- pixabay/mircealancu)
Pastikan anak selalu pakai masker. (foto- pixabay/mircealancu)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun mengatakan bahwa varian Delta terbukti dua kali lebih menular ketimbang varian coronavarius sebelumnya. Ada juga data yang mengatakan bahwa varian Delta mampu memberikan penyakit yang lebih parah kepada mereka yang tidak divaksinasi.

Baca juga:

Biasakan Anak Pakai Masker, ini Tipsnya

Karena mayoritas anak-anak bawah 12 tahun belum divaksinasi, maka mereka cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena varian Delta. Lantas, apa ciri-ciri anak yang terkena varian Delta?

Dikutip dari Healthline, Yale Medicine melaporkan bahwa batuk-batuk dan kehilangan penciuman bukan menjadi gejala utama varian Delta. Sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam merupakan beberapa gejala utama varian Delta.

Patuhilah protokol kesehatan demi kesehatan anak-anak. (Foto: Pexels/August de Richelieu)
Patuhilah protokol kesehatan demi kesehatan anak-anak. (Foto: Pexels/August de Richelieu)

"Gejala yang paling umum pada anak-anak dan remaja tampaknya adalah demam dan batuk, (sedangkan) gejala nasal, gastrointestinal, dan ruam yang terjadi lebih jarang," ungkap kepala petugas medis dan ketua pediatri di Northwell Health’s Huntington Hospital Dr. Michael Grosso, kepada Healthline.

Baca juga:

Protokol Kesehatan Anak-Anak Sesuai Imbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebagian besar anak-anak tidak mengalami gejala (OTG) ketika terkena COVID-19. Meski begitu, varian Delta lebih menunjukkan gejala pada anak kecil ketimbang varian coronavirus sebelumnya.

Lalu kapan anak-anak harus segera di tes COVID-19? Dr Offit mengatakan bahwa sebaiknya anak-anak segera di tes coronavirus ketika mereka memiliki gejala saluran pernapasan atas. Jika anak-anak mengalami salah satu dari gejala yang disebutkan di atas, maka mereka harus dites COVID-19 dan diperiksa oleh dokter anak. Apalagi jika anak-anak baru kembali dari sekolah tatap muka atau baru pulang dari perkemahan.

Pakai masker dan menjaga sistem imun tubuh sangatlah penting. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)
Pakai masker dan menjaga sistem imun tubuh sangatlah penting. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Jika mereka positif coronavirus, mereka harus diisolasi dan dikarantina sampai tidak menunjukkan gejala lagi.

"Jika mereka dites positif tetapi cukup sehat untuk di rawat di rumah, orangtua harus tetap memantau masalah pernapasan, asupan cairan, dan yang paling penting tampilan umum," ungkap Grosso. (SHN)

Baca juga:

Cara Bijak Hindari Anak Kecanduan Gadget di Fase Kenormalan Baru

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan