Protokol Kesehatan Anak-Anak Sesuai Imbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia
Patuhilah protokol kesehatan demi kesehatan anak-anak. (Foto: Pexels/August de Richelieu)
JUMLAH penderita COVID-19 di Indonesia dari hari ke hari kian meningkat. Tak hanya orang dewasa dengan rentang usia tertentu, anak-anak pun tak luput menjadi korban.
Menurut informasi dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, satu dari sepuluh pasien COVID-19 di Indonesia merupakan kelompok usia di bawah 19 tahun. Bahkan tercatat jumlah kematian anak-anak karena COVID-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN. Fenomena tersebut tentu menjadi kegelisahan tersendiri bagi para orang tua.
Baca Juga:
Ikatan Dokter Anak Indonesia pun tak tinggal diam. IDAI merekomendasikan sejumlah protokol kesehatan yang wajib diperhatikan oleh orang tua dan diterapkan pada anak-anaknya.
Yang pertama, IDAI tidak merekomendasikan anak-anak untuk keluar rumah termasuk kegiatan tatap muka di sekolah sampai situasi COVID-19 di Indonesia telah memenuhi kriteria epidemiologi WHO. "Kecuali ada kebutuhan yang mendesak seperti ke rumah sakit," tegas perwakilan IDAI.
Apabila ada keadaan mendesak yang memaksa anak harus keluar rumah, ada berbagai alternatif yang harus dilakukan. Untuk anak usia di bawah 2 tahun, hindari penggunaan masker. "Sebagai alternatif untuk kelompok usia ini dapat menggunakan faceshield atau kereta dorong berpenutup dengan pengawasan ketat oleh orang tua atau pengasuh."
Sementara untuk kelompok usia di atas dua tahun, IDAI menganjurkan penggunaan masker dan faceshield. "Kecuali ada masalah medis yang menghalangi anak-anak untuk menggunakan masker seperti gangguan mental dan kognisi, penyakit jantung atau paru kronik," tuturnya.
Baca Juga:
Sosialisasi penggunaan masker bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Para orang tua bisa memperkenalkan penggunaan masker yang tepat dengan durasi yang ditingkatkan secara bertahap. Selain mensosialisasikan penggunaan masker, orang tua juga harus menginformasikan sejumlah protokol kesehatan pada anak-anaknya seperti menjaga jarak fisik sejauh dua meter, cuci tangan atau menjaga kebersihan tangan sesering mungkin, hindari memegang mulut, mata dan hidung serta menjauhi orang yang sakit.
IDAI juga menghimbau orang tua untuk memberikan jenis masker yang tepat pada anaknya. "Jenis masker yang digunakan adalah masker kain tiga lapis," jelas perwakilan IDAI.
Meski demikian penggunaan masker, faceshield, dan alat pelindung diri lainnya tidk serta merta mencegah infeksi covid-19. Perlinfungan terbaik mencegah papatan infeksi virus COVID-19 adalah dengan tetap membiarkan anak-anak berada di rumah. (avia)
Baca Juga:
Cara Bijak Hindari Anak Kecanduan Gadget di Fase Kenormalan Baru
Bagikan
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan