Pakar Sebut Varian Mu Tak Seganas Varian Delta

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 09 September 2021
Pakar Sebut Varian Mu Tak Seganas Varian Delta

Tes COVID-19. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Varian SARS-CoV-2 bernama Mu atau B.1621 mulai menghatui berbagai wilayah di dunia setelah varian delta. Namun, mutasi virus ini diyakini tidak seganas varian Delta.

Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyebutkan varian Mu sebagai kategori variant of Interest (VoI) atau yang perlu mendapat perhatian. Sementara Varian Delta diklasifikasikan oleh WHO masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC) atau yang perlu diwaspadai.

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Mutasi COVID-19 Tidak Terdeteksi Tes PCR

"VoC merujuk pada varian yang dianggap lebih mengancam dalam hal penularan atau mematikan serta lebih resisten terhadap vaksin serta pengobatan. Sementara VoI merujuk pada varian yang harus diteliti lebih lanjut agar karakteristiknya dipahami," jelas Gunadi dalam keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (08/09).

Gunadi melanjutkan selain varian Mu, sejumlah varian virus yang kini masuk dalam kriteria VoI di antaranya Eta (B.1.525) yang terdeteksi pertama kali di beberapa negara sejak Desember 2020. Ada juga Lota (B.1.526) terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat pada November 2020. Juga Kappa (B.1617.1) terdeteksi pertama kali di India Oktober 2020, dan Lambda (C.37) terdeteksi pertama kali di Peru pada Desember 2020.

Sedangkan varian virus yang masuk dalam kriteria VoC di antaranya Alpha (B.117) terdeteksi pertama kali di Inggris September 2020, Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3) terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan Mei 2020, Gamma (P.1, P1.1, P.1.2) terdeteksi pertama kali di Braziil November 2020 dan Delta (B.1617.2, AY.1, AY.2, AY.3) terdeteksi pertama kali di India pada Oktober 2020.

Meskipun varian baru Mu belum terdeteksi di Indonesia, kata Gunadi, namun diperlukan upaya antisipsi karena varian yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada 11 Januari 2021 itu dilaporkan menyebabkan penurunan kadar antibodi saat seseorang terinfeksi.

"Hasil riset awal menunjukkan varian Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi, serupa dengan varian Beta. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut," kata pria yang menjabat sebagai ketua Pokja Genetik FKKMK UGM ini.

Menurutnya virus COVID-19 terus bermutasi dengan memunculkan varian- varian baru yang memiliki tingkat keganasan dan keparahan yang berbeda apabila terinfeksi. Meski demikian, vaksin masih mampu meminimalkan tingkat keparahan apabila terpapar virus covid-19 dengan berbagai varian yang ada.

Vaksinasi
Vaksinasi pelajar. (Foto: Antara)

Peneliti dari Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry (IRIBB) Riza Arief Putranto mengatakan, virus Mu ditetapkan WHO sebagai VoI pada 30 Agustus 2021.

"VoI artinya teridentifikasi menyebabkan penularan di komunitas dan terdeteksi di banyak negara. Per 1 September 2021, Mu ditemukan di setidaknya 39 negara," katanya.

Varian Mu, membawa sedikitnya 21 titik mutasi di materi genetik SARS-CoV-2 di mana sembilan di antaranya berada di spike virus. Mutasi kunci varian Mu adalah N501Y seperti varian Alpha, E484K seperti varian Beta dan P681H seperti varian Delta.

"Kombinasi mutasi tersebut yang kemudian mengakibatkan Mu memiliki kemampuan netralisasi antibodi. Para ilmuwan dari Virus Evolution Working Group setuju perlu diperdalam kembali penelitiannya," katanya. (Teresa Ika/ Yogyakarta)

Baca Juga:

Pemerintah Belum Temukan Virus Corona Varian Mu di Indonesia

#COVID-19 #Kasus Covid #Vaksinasi
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan