Ratusan Perantau Minang Memilih Bertahan di Wamena
Gubernur Papua Lukas Enembe ketika menemui Wagub Sumbar Nasrul Abit di Gedung Negara Jayapura, Senin (30/9) (ANTARA/HO/Humas Pemprov Papua)
SEBANYAK 300 orang perantau Minang yang semula menyatakan ingin pulang ke kampung halaman mengurungkan niat dan menyatakan tetap ingin bertahan di Wamena, Jayawijaya, Papua.
"Datanya terus berubah sesuai situasi di sana. Data terbaru ada 300 orang ingin tetap bertahan di Wamena," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Rabu (2/10), dikutip Antara.
Baca Juga:
Kisah Perantau Minang yang Selamat dari Kerusuhan Wamena dengan Pura-pura Mati
Pemprov Sumbar menghargai keinginan dari perantau itu dan akan mencarikan solusi terbaik bagi semua.
Salah satu alternatif untuk perantau yang tetap di Wamena diberikan semacam santunan, modal untuk berusaha kembali.
Namun besaran santunan itu masih belum ditetapkan, disesuaikan dengan uang bantuan yang nanti tersisa setelah semua perantau yang ingin pulang di Wamena dipulangkan.
Baca Juga:
Sementara untuk perantau yang tetap ingin pulang ke kampung halaman, Pemprov Sumbar sedang berkoordinasi menyediakan kapal untuk proses pemulangan.
Nasrul menyebut berdasarkan informasi dari pihak keamanan, kondisi di Wamena mulai kondusif.
Ia berharap yang terbaik untuk semua perantau yang ada di Wamena baik yang ingin pulang maupun yang tetap ingin di Papua.
Selain Pemprov Sumbar, Kementerian Perhubungan melalui PT Pelni ikut memberikan bantuan bagi perantau Minang demikian juga organisasi kemanusian ACT. (*)
Baca Juga:
Buntut Tragedi Wamena, Warga Minang Tuntut Jokowi Copot BG & Wiranto
Bagikan
Berita Terkait
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Presiden Larang Dana Otsus Papua Digunakan Buat Perjalanan Luar Negeri
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan
Belajar dari Bencana, Prabowo Dorong Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Roemah Koffie Perkenalkan ‘Anak Daro’, Hampers Kopi Eksklusif Pembawa Cerita Minangkabau ke Dunia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak