Rapid Test Massal di Pasar Tradisional Solo, 2 Pedagang Pasar Burung Reaktif

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 24 Mei 2020
 Rapid Test Massal di Pasar Tradisional Solo, 2 Pedagang Pasar Burung Reaktif

Pedagang pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, jalani rapid test, Jumat (22/5) (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menaskan hasil rapid test massal yang menyasar pengunjung dan pedagang pasar tradisional di Solo, Jumat (22/5) telah keluar. Hasilnya dua pedagang Pasar Burung Depok, Kelurahan Manahan, Solo, Jawa Tenggah dinyatakan reaktif.

"Total ada 296 orang jalani rapid test massal di pasar tradisional dan pasar modern di Solo Jumat kemarin. Rapid test secara acak itu ditemukan dua pedagang diyatakan reaktif," ujar Ning di Solo, Minggu (24/5).

Baca Juga:

Berkah Idulfitri, Ribuan Napi Terima Remisi

Ning mengungkapkan kedua pedagang yang dinyatakan reaktif COVID-19 hasil rapid test ini langsung diminta karantina mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari. Ia pun langsung mengambil sampel swab kedua pedagang itu.

Pasar Burung  di Solo, Jawa Tengah
Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/5). (MP/Ismail)

"Kami sudah ambil sampel swab kedua pedagang Pasar Burung itu. Hasil test swab baru keluar setelah lebaran karena laboratorium RS UNS sedang libur Lebaran," kata dia.

Menurutnya, test swab paling cepat keluar pada Selasa (26/5). DKK setelah ini akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo terkait tindak lanjut temuan dua pedagang reaktif COVID-19.

"Kita tetap lakukan tracing. Untuk penanganan di pasar nanti apakah ditutup sementara atau tidak ranahnya Disdag Solo," papar dia.

Sementara itu, data COVID-19 Solo pada Minggu (24/5), positif corona sebanyak 29 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 191 orang, dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) 578 orang.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, mengatakan rapid test di pasar tradisional diberlakukan pada H-2 Lebaran. Rapid test ini dilakukan dengan manyasar pengunjung dan pedagang.

"Rapid test ini kami adakan guna mengantisipasi penularan COVID-19 melalui kerumunan yang terjadi menjelang Lebaran 2020," ujar Heru pada Merahputih.com, Jumat (22/5).

Baca Juga:

Presiden Jokowi Salat Id di Wisma Bayurini, Kompleks Istana Bogor

Heru mengatakan lokasi pasar tradisional yang menjadi sasaran rapid test, yakni Pasar Ayam Semanggi, Pasar Burung Depok, Pasar Ikan Gilingan, Pasar Nusukan, Pasar Klewer, Pasar Rejosari, Pasar Sidodadi, dan Pasar Jongke. Selain itu, juga ada pasar modern yang akan dilakukan tes massal diantaranya, Luwes Nusukan, Luwes Gading, Matahari Singosaren, Pusat Grosir Solo (PGS) dan Benteng Trade Center (BTC).(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Pemprov DKI Peringatkan Warga Disiplin Berlebaran di Rumah

#Dinas Kesehatan #Pemkot Solo #Kejadian Luar Biasa #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
PSI DKI menemukan anggaran fantastis pembelian lampu operasi di Dinkes. Nilai anggaran tersebut mencapai Rp 1,4 miliar.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Indonesia
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Sekda Kota Solo tegaskan pemotongan TKD bersifat sementara dan akan disesuaikan kembali mengikuti perkembangan ekonomi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
ISPA dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Indonesia
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Bahkan, seluruh puskesmas di tingkat kecamatan telah membuka layanan 24 jam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Indonesia
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Kesehatan diminta untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dampak dari cuaca panas.
Frengky Aruan - Kamis, 16 Oktober 2025
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Indonesia
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Sebanyak 13 siswa SMPN 1 Wedi Klaten mengalami keracunan MBG. Korban langsung dibawa ke puskesmas hingga menjalani rawat jalan.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Indonesia
16 SPPG di Solo Ajukan Sertifikasi Laik, Pemkot Segera Lakukan Uji Kelayakan
Sebanyak 16 SPPG di Solo sudah mengajukan SLHS. Pemkot Solo pun akan melakukan pengujian kelayakan.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
16 SPPG di Solo Ajukan Sertifikasi Laik, Pemkot Segera Lakukan Uji Kelayakan
Indonesia
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
Dinkes DKI saat ini tengah mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
Bagikan