Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Arsip - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menepis informasi adanya penolakan dari rumah sakit di kawasan Cempaka Putih terhadap seorang warga Baduy yang menjadi korban begal.
“Untuk warga Baduy, tidak benar ada penolakan dari rumah sakit,” tegas Pramono di Jakarta, Kamis (6/11).
Ia menjelaskan, dirinya telah memanggil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut.
“Saya secara khusus sudah memanggil Kepala Dinas,” ujarnya.
Baca juga:
Pramono Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota
Menurut mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu, peristiwa yang terjadi sebenarnya merupakan kesalahpahaman akibat kendala bahasa antara pihak rumah sakit dan korban.
“Mohon maaf, komunikasi memang agak terkendala karena warga Baduy mungkin tidak begitu memahami bahasa yang digunakan petugas, sehingga timbul kesalahpahaman,” kata Pramono.
Ia memastikan, tidak ada larangan atau penolakan bagi siapa pun yang membutuhkan layanan medis di fasilitas kesehatan DKI Jakarta.
“Yang jelas, sama sekali tidak ada larangan untuk rumah sakit. Bahkan, Kepala Dinas Bu Ani sendiri turun langsung ke lapangan untuk mengecek. Jadi, itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Baca juga:
Sementara itu, Polsek Cempaka Putih masih menyelidiki kasus pembegalan yang menimpa seorang pemuda suku Baduy Dalam di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih Iptu Mulyadi mengungkapkan, pelaku pembegalan berjumlah empat orang.
“Pelaku datang dari belakang, empat orang itu,” ujarnya, Selasa (4/11).
Menurut penyelidikan, keempat pelaku menghadang korban menggunakan dua sepeda motor. Korban sempat melawan, namun salah satu pelaku yang membawa celurit menyabet korban hingga terluka di tangan saat mencoba menangkis serangan.
“Kami sudah memeriksa korban dan menelusuri rekaman CCTV sepanjang Jalan Pramuka untuk mengidentifikasi para pelaku,” kata Mulyadi. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Libur Nataru 2025/2026, Puncak Arus Keluar Jakarta Diperkirakan 20 Desember
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Pramono Anung Pastikan ASN DKI Profesional Meski Kerja dari Pantai, Layanan Publik Dijamin Tak Terganggu
Empati Bencana Sumatera, Perayaan Tahun Baru Jakarta 2026 Ditekan Sederhana
Tanggul NCICD Ancol Barat Hampir Rampung, Pramono Targetkan Jakarta Utara Bebas Banjir Rob
Pramono Anung Beri SP1 ke 10 Gedung Tak Aman Usai Kebakaran Maut Jakarta
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
UMP Jakarta 2026 Pasti Naik, Pramono Anung Targetkan Rampung Cepat
Pramono Targetkan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati 5 Hari Beres
6,5 Tahun Menjabat, Syafrin Liputo Dinilai Gagal Wujudkan ERP di Jakarta