Rachmat Gobel Sebut Kerja Sama Bisnis dengan Asing Jangan Sampai Rusak Budaya Bangsa


Rachmat Gobel, Jakarta, Kamis (25/6). (Foto Antara/Sigid Kurniawan)
MerahPutih.com - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan bisnis termasuk investasi dan perdagangan, khususnya dari dan dengan pihak asing memiliki posisi penting, namun jangan sampai merusak budaya dan tata nilai bangsa.
"Ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan, tidak boleh merusak budaya dan tata nilai bangsa," katanya pada silaturahmi Pendidikan Cokroaminoto, yang diselenggarakan Syarikat Islam (SI) di Pare, Kediri, Jawa Timur, Minggu (29/1/2023), seperti tertuang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca Juga:
Puan Maharani Ketua DPR, Sufmi Dasco dan Rachmat Gobel Jabat Wakil
Karena itu, ia menjadi menteri perdagangan impor pakaian bekas dan tekstil bermotif batik dilarang, karena akan mematikan industri kerajinan batik yang menghasilkan produk budaya warisan leluhur bangsa.
"Jika kita biarkan impor tekstil bermotif batik, maka lama-lama kerajinan batik akan mati dan akhirnya di suatu masa dalam beberapa generasi kita tak mengenal lagi batik karena semuanya sudah impor," kata Gobel pada kegiatan bertajuk "Gerakan Perubahan Indonesia Berbasis Pendidikan, Budaya, dan Ekonomi."
Menurutnya, ada empat keunggulan ekonomi berbasis budaya. Pertama, bahan bakunya dominan lokal. Kedua, umumnya ada di desa. Ketiga, skalanya UMKM. Keempat, bersifat khas.
"Jadi ekonomi berbasis budaya akan memperkuat NKRI, bukan sekadar uang," ucapnya. Ia mencontohkan produk ekonomi berbasis budaya antara lain tekstil tradisional, mebel, kerajinan, ukiran, anyaman, dan kuliner.
Gobel juga melihat investasi asing selalu membawa serta budaya mereka yang melekat pada produk dan manusianya.
Baca Juga:
"Karena orangnya datang maka akan hadir juga kulinernya, lalu perilakunya, dan seterusnya. Tentu saja tak semuanya negatif, banyak juga hal yang positif. Hanya saja kita perlu awas tentang pentingnya ketahanan budaya," ujarnya mengingatkan.
Pada era globalisasi, lanjutnya, budaya bangsa makin memiliki kedudukan yang sangat penting sehingga harus diperkuat melalui pendidikan. "Bukan hanya dalam pendidikan formal di sekolah-sekolah tapi juga pendidikan di perusahaan," kata Gobel.
Ia mengingatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia adalah kunci dalam memasuki peradaban unggul dan maju.
"Kita harus memahami filosofi people before product. Membuat produk itu tidak sulit, yang pertama dan utama adalah membangun manusianya dulu. Dari manusia berkualitas dan berkarakter akan lahir produk yang berkualitas dan berkarakter pula," ujarnya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Dana Syariah Gagal Bayar ke Investor, DPR Minta OJK Harus Pastikan Dana Investor Aman

Pemerintah Mau Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, DPR: Jangan Sampai Picu Konflik

DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas

BLT Tambahan Rp 30 Triliun Cair, DPR Desak Pemerintah Pastikan Tepat Sasaran dan Dorong Kemandirian

DPR Tuntut Pengawasan Berlapis dan Budaya Integritas Total di Balik Kenaikan Gaji Hakim

KPU Sewa Jet Pribadi Rp 90 M Saat Pemilu 2024, Komisi II DPR RI Naik Pitam dan Ancam Bongkar Semua Rincian Penggunaan APBN

DPR Dorong Santri Turun Gunung Jadi Agen Ekonomi Inovatif, Enggak Boleh Hanya Dengar Khotbah

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

DPR Dukung Instruksi Presiden soal Pupuk Berkualitas dan Terjangkau

Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
