Psikolog Berikan Tips Agar Anak Remaja Mau Terbuka pada Orangtua


Kenali tips agar remaja mau terbuka pada orang tua (Foto: pixabay/edsavi30)
KEBANYAKAN remaja sulit untuk terbuka pada orangtua karena alasan 'malu' atau menganggap tabu beberapa hal untuk diceritakan kepada orangtua. Mengenai hal itu, Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi menjelaskan, ada hal yang bisa membuat anak remaja lebih terbuka pada orangtua, yakni sering mengajak berbincang dan berdiskusi.
Namun, Vera tak menampik bahwa tidak semua anak, khususnya remaja, mau berbagi cerita kegiatan atau masalah yang dihadapi dengan orang tua. Hal tersebut karena para remaja cenderung takut dihakimi, dimarahi, dan mendapat ceramah.
Baca juga:
Peran Penting Orang Tua dan Guru untuk Cegah Remaja Kecanduan Gawai

Menurut Vera, sejak usia dini orangtua harus membiasakan diri pada anaknya untuk saling berbagi cerita. Apabila tidak dilakukan, kebiasaan tersebut kana membuat anak tertutup di kemudian hari.
Cara yang paling tepat untuk membuat anak berbagi cerita dengan orangtua adalah dengan melakukan obrolan setiap hari dan belajar mendengarkan. "Jadi lebih sering ngobrol 5-10 menit sehari, sering punya waktu berdua dengan anak ini, dan lebih belajar mendengarkan," ujar Vera seperti dikutip dari laman Antara.
Selain itu, Vera juga menambahkan bahwa anak akan memiliki lebih banyak emosi ketika mereka menginjak usia remaja. Orangtua cenderung akan ikut terbawa emosi lantaran tidak bisa memahami perasaan anak. Kemarahan tersebut akan dipahami oleh anak, bahwa orangtuanya bukan tempat yang baik untuk bercerita.
Baca juga:
Vera menjelaskan, di saat seperti ini, orangtua lebih baik memposisikan diri sebagai pendengar. Apabila diminta saran, barulah memberikan pendapat. "Remaja itu wadahnya emosi, mereka lagi belajar untuk mengelolanya. Jadi sebagai orangtua kita tampung dulu, seringnya kan orangtua langsung marahin kalau anak bercerita," ujar Vera.

Lebih lanjut Vera menambahkan, bahwa yang dibutuhkan itu emosi yang keluar agar sang anak bisa berpikir dan sering kali solusinya datang saat mengobrol. Hal itu harus dilakukan secara pelan-pelan atau dicicil, tidak bisa langsung.
Tapi bila anak telah terlanjur tertutup, hal yang paling mungkin dilakukan yakni memperbaiki hubungan antara anak dan orangtua.
Orangtua juga dilarang untuk menyalahkan anak akan ketidakterbukaan. Sebaiknya pelan-pelan harus dilakukan komunikasi yang menyenangkan dan santai. "Kalau anak yang sudah terlanjur tertutup berarti kan ada koneksi yang enggak bagus antara orangtua dan anak, itu yang harus diperbaiki dan jangan langsung mengkoreksi anak, anak enggak akan terima," tutup Vera. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam "Victorian Psycho"
