PSI Tolak Kenaikan RKT Rp888 M, Ketua DPRD: Kalau Mau Pencitraan Nanti 2024

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: MP/Asropih
Merahputih.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menyebut PSI telalu pagi mencari simpati masyarakat dengan melancarkan penolakan kenaikan Rencan Kerja Tahunan (RKT) anggota DPRD sebesar Rp888 miliar.
"Kalau mau pencitraan nanti 2024," ujar Prasetyo Edi di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (7/12).
Baca Juga
Anies Dinilai Bahayakan Nyawa Warga DKI, PSI Gulirkan Hak Interpelasi
Politikus PDI Perjuangan ini pun menuturkan, informasi yang bermunculan di media sosial (Medsos) soal kenaikan RKT dewan lebih dari Rp700 juta per bulan itu tidak benar.

Prasetyo menegaskan, perwakilan Fraksi PSI seharusnya berdebat dalam rapat panitia khusus (Pansus) RKT. Bukan berbicara di luar dengan memberikan informasi yang simpang siur. Menurutnya, PSI tidak perlu pencitraan menolak RKT dewan Rp888 miliar.
"Kenapa dia masih mengirim Anggotanya ke pansus. Ini belum selesai dibahas itu gelondongan itu disebutkan gitu. Kan yang disebutkan kurang benar," tegasnya.
Baca Juga
PSI Gulirkan Hak Interpelasi, NasDem DKI: Bukan Anies yang Salah Tapi Rizieq Shihab
Ia pun menyebut, Fraksi PSI tak mempunyai etika dalam lembaga pemerintahan. Dengan berselancar menolak RKT di luar rapat resmi DPRD.
"Kalau mau berdebat saja di dalam komisi pansus jangan di medsos. Ini kan jadi kasian masyarakat juga jadi bingung," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas
