Hari Kanker Sedunia

Potret Buram Kanker di Indonesia: Tunggu Antrean Hingga Dua Tahun

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 04 Februari 2022
Potret Buram Kanker di Indonesia: Tunggu Antrean Hingga Dua Tahun

Potret buram pengidap kanker di Indonesia (Sumber: Pexels/Miguel)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PENGIDAP kanker kerap tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. Penyebab pertama, seringkali pasien terlambat mengetahui adanya sel kanker di tubuhnya. Mereka baru menyadari mengidap kanker saat masuk stadium lanjut. Faktor kedua karena lambannya penanganan pada pasien kanker. Dengan dua hal tersebut membuat kanker terlanjur menyebar secara cepat di tubuh. Akibatnya, nyawa pun tidak tertolong lagi.

Kurangnya penanganan kanker dari segi pelayanan kesehatan juga diakui oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Dr dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS. Dalam sebuah pertemuan virtual beberapa hari lalu, dirinya mengungkapkan terapi untuk kanker seperti radioterapi di Indonesia jumlahnya masih sangat rendah. Hal tersebut menyebabkan antrian panjang. Beberapa pasien meninggal akibat terlambat ditangani. (avia)

Baca Juga:

Kanker Prostat Terdeteksi Dini, Peluang Sembuh SBY Besar

kanker
Pasien meninggal sebelum dapat penanganan (Sumber: Pexels/thirdman)

"Layanan radioterapi untuk masyarakat di kawasan Indonesia Timur hanya tersedia di Surabaya. Pasien harus ambil nomor antrean dan menunggu satu hingga dua tahun. Efeknya banyak pasien terlambat ditangani hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.

Kondisi memprihatinkan tersebut tentu mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan. Mereka pun memastikan masalah kesenjangan pelayanan kesehatan tersebut dapat ditangani secepat mungkin. "Setidaknya dalam waktu tiga tahun ini kami mengusahakan untuk menanganinya supaya layanan kesehatan bisa dirasakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia," terang Maxi.

Untuk menggaungkan semangat tersebut, Hari Kanker Sedunia 2022 yang jatuh pada 4 Februari pun mengusung tema Close the Care Gap. Artinya, Hentikan Kesenjangan Perawatan. Dengan tema tersebut diharapkan tidak ada lagi kesenjangan pelayanan kesehatan di masyarakat terkait masalah kanker. Jika masyarakat penderita kanker mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat, maka dapat memperbesar kesempatan untuk sembuh dan menekan angka kematian.

Baca Juga:

Kenali Kanker Kulit Ganas Melanoma

masyarakat Indonesia
Pentingnya pemeriksaan dini kanker (Sumber: Pexels/Thirdman)

Peringatan Hari Kanker Sedunia juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat secara luas tentang bahaya kanker, upaya pencegahan, hingga cara tepat mendeteksi kanker. Dengan upaya tersebut, diharapkan ketidaktahuan masyarakat akan kanker meningkat, sehingga kesadaran masyarakat untuk memeriksa penyakit kanker sejak dini juga turut meningkat.

Baca Juga:

Penting, Deteksi Dini Kanker Payudara

#Kanker #Obat Kanker #Peduli Kanker #Bahaya Kanker #Waspada Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

ShowBiz
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan
Pada September, ia mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi dan melakukan apa yang ia bisa untuk tetap bebas dari kanker.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan
Dunia
Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang
Kanker Joe Biden telah menyebar hingga ke tulang.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang
Indonesia
Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang
Angka survival rate para pasien yang sudah menjalani operasi cangkok sumsum tulang naik mencapai 50 persen.
Wisnu Cipto - Selasa, 15 April 2025
Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang
Dunia
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Ikuti kisah inspiratif Richard Scolyer dalam perjuangannya melawan kanker otak.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan
Fun
5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena
Kanker darah bukan cuma penyakit orang tua.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 10 Maret 2025
5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena
Indonesia
Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker
Cristiano Ronaldo nanti bersama dengan Yayasan Graha Kasih Indonesia membantu penderita-penderita kanker di Kupang
Wisnu Cipto - Senin, 17 Februari 2025
Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker
Lifestyle
Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker
Gaya hidup sehat menjadi salah satu faktor yang bisa mencegah kemunculan kanker.
Dwi Astarini - Selasa, 11 Februari 2025
Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker
Fun
Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker
Anak penyintas kanker memiliki banyak harapan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 10 Februari 2025
Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker
Indonesia
Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri
Harus operasi kanker, Agustiani Tio minta hakim praperadilan bantu perizinan berobat ke luar negeri.
Soffi Amira - Jumat, 07 Februari 2025
Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri
Infografis
Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
Kira-kira gimana sih soal vaksin itu? Slide postingan ini ajaa ya, MPPeeps!?????
Fransiska Chandra - Sabtu, 28 Desember 2024
Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
Bagikan