Polisi Tangkap Penyebar Hoaks dan Provokator Penganiayaan Ade Armando

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 13 April 2022
Polisi Tangkap Penyebar Hoaks dan Provokator Penganiayaan Ade Armando

Ade Armando. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com- Polisi menangkap sejumlah orang yang terlibat saat pegiat media sosial Ade Armando dianiaya.

Ade Armando dianiaya saat demo di depan Gedung DPR/MPR, Senin (11/4) lalu. Salah satunya adanya provokator AFW. Pria warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat ini menyebarkan video hoaks.

Baca Juga:

Empat Orang Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Masih Buron

"Ini yang sebar provokasi Ade Armando sudah mati," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/4).

Polisi mengungkapkan AFW telah melakukan penghasutan dan provokasi. Dia juga dituduh menyebarkan hoax terkait Ade Armando.

Rupanya, ia juga terlibat pegeroyokan terhadap Ade Armando.

"Ia melakukan pemukulan secara bersama-sama terhadap korban Ade Armando, kemudian membuat video yang menyatakan bahwa Ade Armando sudah meninggal dunia dan polisi menembak warga serta mengajak warga Jakarta untuk turun melakukan perlawanan," jelasnya.

Sementara itu, pengeroyok ketiga yang baru ditangkap di Tangerang Selatan kini Dhia Ul Haq, sedang diperiksa.

Zulpan belum menjelaskan apa motif Dhia memukul Ade Armando.

"Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim," ucapnya.

Ade Armando dipukuli massa di tengah demo 11 April. Akibat pemukulan itu, Ade Armando babak belur dan celananya dilucuti.

Polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan menetapkan enam orang sebagai tersangka. Tiga orang di antaranya masih buron.

Ia sendiri masih dirawat di ruang High Care Unit (HCU) RS Siloam Semanggi.

Namun setelah dua hari dirawat, kondisi Ade dikabarkan mulai membaik dan mulai bisa berkomunikasi lagi dengan pihak keluarga. Bahkan, Ade Armando sudah bisa tertawa.

Baca Juga:

Motif Pengeroyok Ade Armando Masih Gelap

Hal itu diungkapkan sahabat Ade Armando, Nong Darol Mahmada saat menggelar Jumpa pers, di RS Siloam Semanggi, Jakarta, Rabu (13/4).

"Secara umum kondisi ade baik, dan masih dirawat di ruang HCU dan terus menerus dipantau diawasi kesehatannya nya oleh tim dokter di sini," ungkap Nong.

Menurut dia, meski masih belum bisa dijenguk bebas oleh rekan dan juga sahabat-sahabatnya.

Ade Armando sendiri sudah mulai bisa tertawa dan merespons setiap pertanyaan dan obrolan yang dilakukannya bersama keluarga dan juga tim dokter.

Sementara tim dokter yang diwakili Dirut RS Siloam Semanggi Adityawati Ganggaiswari menyatakan bahwa Ade Armando mengalami luka parah akibat pengeroyokan dan pemukulan yang dialaminya itu.

Meski telah membaik, tim dokter RS Siloam terus melakukan pemantauan terhadap kondisi Ade hingga saat ini.

"Yang pasti akibat pemukulan dan pengeroyokan yang diterimanya, Pak Ade mengalami luka dan trauma. Namun detailnya seperti apa kita tidak bisa membuka kepada publik," jelas Adityawati. (Knu)

Baca Juga:

Terduga Pemukul Pertama Ade Armando Berhasil Dicokok Polisi

#Demonstrasi #Demo Mahasiswa
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Sushila Karki sempat menolak menerima jabatan PM sementara jika parlemen yang beranggota 275 kursi itu tidak dibubarkan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Indonesia
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel telah menyetujui penunjukan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sushila Karki sebagai perdana menteri sementara (ad interim)
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Dunia
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Istilah Nepo Kids kini sedang heboh usai terjadinya demo di Nepal. Lalu, apa arti dan makna dari istilah tersebut?
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Dunia
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Para ahli harus bersatu untuk mencari jalan keluar, dan parlemen masih berdiri.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Dunia
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Protes ini juga menjadi titik puncak sentimen lama terhadap politisi, keluarga mereka, dan kekhawatiran atas korupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Dunia
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Dunia
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Rajyalaxmi Chitrakar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Luka Bakar Kirtipur, tetapi meninggal dalam perawatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Bagikan