Pimpinan Komisi X Nilai Nadiem Makarim Butuh Wakil Menteri


Tangkapan layar - Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim memberikan keterangan sesuai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu. (Antara/Rangga Pandu Asmara Jingga)
MerahPutih.com - Kunci utama Nadiem Makarim dalam memimpin Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) adalah organisasi di internal kementerian tersebut.
"Jadi waktu pendidikan tinggi (dikti) dikembalikan ke Kemendikbud itu membutuhkan waktu enam bulan untuk penggabungan organisasi, dan itu tidak mudah karena datang dari dua rumpun yang berbeda," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf, Kamis (29/4).
Dede menilai, untuk dapat medukung kerja Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim membutuhkan wakil menteri yang memang bertugas untuk membantu dalam melakukan efisiensi organisasi tersebut.
Baca Juga:
Nadiem Makarim Dilantik Jadi Mendikbudristek, Bahlil Jabat Menteri Investasi
"Saya mengusulkan dari awal Kemendikbud itu butuh wakil menteri yang dimana fungsinya membantu menteri dalam melakukan efesiensi organisasi, karena hal itu sangat penting," ujar Dede.
Politikus Demokrat ini memandang, Nadiem Makarim memiliki beberapa tantangan ke depan dengan peleburan dua kementerian ini. Hal inilah yang harus segera dapat diantisipasi.

"Semua kawan-kawan kami yang berangkat dari swasta menjadi menteri, faktor kesulitan mereka adalah selalu berurusan dengan birokrasi atau organisasi kementerian tersebut," kata Dede.
Baca Juga:
Nadiem Keluarkan Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan
Dalam kepimpinannya saat ini, Dede meminta agar Nadiem Makarim dapat belajar dari kesalahan yang terjadi. Salah satunya, bidang budaya dengan keteledoran tidak memasukkan Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah yang mengakibatkan dirinya menjadi juru minta maaf.
"Kalau saya katakan kontrol pada direktorat-direktoratnya mungkin kurang terkoordinasi dengan baik," tutup Dede. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Nadiem Makarim jadi Tersangka, Bukti Gurita Korupsi sudah ‘Mencengkeram’ Sistem Pendidikan di Indonesia

JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia

Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum

Mengenal Lebih Dalam Chromebook, Laptop yang Pengadaannya Membuat Nadiem Makarim Ditetapkan sebagai Tersangka dan Dipenjara

Bela Kliennya, Hotman Paris: Nadiem Tidak Terima Uang Korupsi Satu Sen Pun

Kejagung Masih Dalami Penikmat Duit Korupsi Chromebook yang Seret Nadiem Makarim

Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Ini Kejanggalan Naik Turun Harta Nadiem Saat Jabat Menteri

Klaim Kasus Nadiem dan Tom Lembong Mirip, Hotman Paris Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Kliennya Tak Bersalah

Awal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Terbongkar, Dari ‘Kesepakatan’ Nadiem dengan Google

Bantah Lakukan Korupsi, Nadiem: Integritas Nomor 1, Tuhan Pasti Melindungi Saya
