Perlunya Regulasi Produk Tembakau Alternatif Berdasarkan Sains Disusun


Asap vaping juga berisiko pada kesehatan. (Foto: Unsplash/Vapeclubmy)
WALAUPUN disebut dengan alternatif bagi para perokok aktif. Nyatanya, penyusunan regulasi produk tembakau alternatif masih perlu diurus dan dibuktikan berdasarkan data yang telah ditemukan dengan sains.
Dikutip dari Antara, Senin (29/5), Presiden Advanced Center for Addiction Treatment Advocacy Arifin Fii dalam keterangan resminya menuturkan perlu adanya hal tersebut untuk memberikan informasi yang tepat bagi masyarakat yang sedang ingin beralih ke produk tembakau alternatif.
Baca juga:
Produk Tembakau Alternatif Konon dapat Kurangi Prevalensi Perokok

“Dengan menggunakan pendekatan berbasis sains, pemerintah bisa menyusun regulasi yang berbasis profil risiko pada produk tembakau alternatif. Idealnya, regulasi yang bertanggung jawab, berbasis sains, dan proposional akan memberikan peluang bagi siapa pun untuk mengakses produk tembakau alternatif yang telah terbukti lebih rendah risikonya daripada rokok,” jelas Arifin.
Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara seperti Inggris dan Jepang maka diharapkan bisa mengurangi masalah perokok yang selama ini sangat sulit diatasi.
“Kerugian kesehatan yang muncul akibat rokok bisa dikurangi jika akses pada produk tembakau yang memiliki risiko lebih rendah bisa diberikan,” ucapnya.
Upaya mengurangi prevalensi perokok terus menghadapi tantangan. Meskipun produk tembakau alternatif yang lebih rendah bahaya telah tersedia, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantung nikotin, adopsinya mengalami hambatan karena penyebaran misinformasi. Untuk menyukseskan penurunan prevalensi perokok, maka perang melawan misinformasi tersebut harus dilakukan.
Sementara itu, Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE) Samsul K Arifin menambahkan banyaknya misinformasi terkait produk tembakau alternatif beredar di masyarakat.
Baca juga:
Edukasi Risiko Kesehatan Produk Tembakau Alternatif Diperlukan

Salah satu misinformasi yang kerap membuatnya heran adalah ‘rokok elektrik vape menyebabkan disfungsi ereksi’. Arifin mengaku telah mencari riset-riset terkait vape dan tak menemukan sama sekali penelitian yang menemukan hal itu.
“Banyak pihak yang menakut-nakuti publik sehingga membuat orang-orang menghidari produk tembakau alternatif. Ada yang bilang produk tembakau alternatif bisa menyebabkan popcorn lung atau peradangan pada bronkiolus. Namun, tidak ada buktinya. Bahkan, Cancer Research the United Kingdom (UK) menyatakan secara resmi bahwa tidak ada kaitan antara produk tembakau alternatif dan popcorn lung,” pungkas Arifin. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak

Menkeu Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran Rokok Tak Naik pada 2026

DPRD DKI Minta Perda KTR Lindungi Nonperokok Tanpa Abaikan Industri Tembakau

Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil

PHRI DKI Jakarta Khawatir Raperda KTR Gerus Pendapatan Daerah dan Sektor Hotel-Restoran

Pansus DPRD Jakarta Usulkan Fasilitas Kesehatan Hewan Masuk Area Kawasan Tanpa Rokok

Menkeu Janji Tidak Impor Rokok Ilegal, Kawasan Industri Tembakau Bakal Ditata

Pramono Anung Wajibkan Fasilitas Publik Siapkan Tempat Merokok Tertutup Agar Tidak Ganggu UMKM

Rokok Ilegal Kuasai Pasar, Siap Siap Warung dan E-Commerce Kena Razia

Raperda Larangan Merokok Hampir Final, Pelanggar Perda KTR Jakarta Bisa Dikenai Sanksi Lebih dari Denda Rp 250 Ribu
