Hari Perempuan Internasional

Perempuan Turki Mulai Gerakan Lawan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 08 Maret 2018
Perempuan Turki Mulai Gerakan Lawan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Solidaritas kaum perempuan di Istanbul berkumpul di depan Konsulat Rusia dalam sebuah unjuk rasa di Istanbul, Turki, (ANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Bertepatan dengan momen Hari Perempuan Internasional, kaum perempuan Turki mulai melakukan gerakan sosial. Salah satu yang disoroti yakni penekanan pada kekerasan yang membuat pusing masyarakat Turki.

Turki termasuk satu-satunya negara dimana 40 juta perempuan dan anak perempuan menikmati perlindungan hukum yang jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak sebaya mereka di negara Timur Tengah lain.

amun pandangan konservatif yang membatasi peran perempuan di masyarakat Turki seringkali mengakibatkan masalah serius dan kekerasan dalam rumah tangga, dan menurut data resmi, 409 perempuan meninggal pada 2017 saja.

Beberapa organisasi masyarakat yang melibatkan hak perempuan menciptakan jejaring www.kadincinayetleri.org (Pembunuhan perempuan) --yang juga adalah gerakan hak asasi perempuan yang bersuara lantang, tempat statistik mengenai pembunuhan perempuan, peta kejahatan yang dilakukan, informasi mengenai pembunuh dan penyebab pembunuhan itu tersaji.

Menurut jejaring tersebut, pembunuhan mungkin dilakukan setelah seorang perempuan mengajukan perpisahan atau cerai, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (8/3). Dalam kasus lain, pembunuhan seringkali dilatar-belakangi oleh kecurigaan mengenai selingkuh, cemburu atau pembunuhan untuk kehormatan.

Meskipun Turki telah membuat kemajuan besar ke arah kesetaraan gender, Turki tetap menjadi negara yang dikendalikan oleh tradisi dan agama.

Hak yang sama dan perlindungan buat perempuan termaktub di dalam peraturan, tapi keadaan berbeda ketika sampai pada masalah agama.

Aysen Ece Kavas, Wakil Ankara di Kadincinayetleri.org, mengatakan kepada Xinhua pegiat hak perempuan dari seluruh Turki dijadwalkan bertemu pada 11 Maret di Istanbul untuk membahas dan mengusulkan perubahan mengenai hak perempuan.

Kavas mengatakan 28 perempuan dibunuh oleh suamia, mitra dan kerabat mereka dalam satu bulan pada Januari 2018, dan jumlah itu bertambah jadi 47 pada Februari, jumlah paling banyak dalam beberapa bulan belakangan.

"Kasus pembunuhan perempuan kebanyakan terjadi di tempat perempuan merasa aman dan oleh kerabat mereka," katanya. Ia mengatakan kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah yang paling menantang dalam masyarakat Turki.

Pada 25 November, Hari Internasional bagi Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, Pusat bagi Ilmu Penyakit Jiwa di Turki mengeluarkan pernyataan mengenai kekerasan terhadap perempuan.

"Kekerasan bukan tak terelakkan. Itu bisa dicegah, dan ini sangat penting buat kehidupan anak perempuan," katanya.

Pusat itu percaya seluruh anggota masyarakat harus dikerahkan guna menangani masalah tersebut.

Meskipun ada hukum anti-kekerasan, pencegahan terbatas sebab lelaki yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga seringkali menerima hukuman lunak jika hakim memandang perbuatan mereka di pengadilan positif dan penuh hormat.(*)

#Aktivis Perempuan #Hari Perempuan Internasional #Kekerasan Perempuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
Masyarakat harus peduli terhadap warga, keluarga, tetangga, dan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
Indonesia
Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia Minta Pemeriksaan Serius Terhadap Anggota Parlemen yang Misoginis dan Diskriminatif
Di Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia mengecam pernyataan diskriminatif di DPR dan menyerukan sanksi tegas.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Maret 2025
Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia Minta Pemeriksaan Serius Terhadap Anggota Parlemen yang Misoginis dan Diskriminatif
Indonesia
Kasus Kekerasan Perempuan-Anak Jakarta Meroket, Elit PSI Desak Revisi Perda Akomodir UU TPKS
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di momen Hari Perempuan Internasional 2025.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Maret 2025
Kasus Kekerasan Perempuan-Anak Jakarta Meroket, Elit PSI Desak Revisi Perda Akomodir UU TPKS
Indonesia
International Women's Day 2025, Seruan Global untuk Aksi dan Kesetaraan
Hari Perempuan Internasional dirayakan dengan demonstrasi global menyerukan kesetaraan dan hak-hak perempuan.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Maret 2025
International Women's Day 2025, Seruan Global untuk Aksi dan Kesetaraan
Lifestyle
Daftar Lengkap Hari Besar Maret 2025: Dari Sejarah Indonesia hingga Isu Dunia
Temukan daftar lengkap hari besar Maret 2025, mulai dari peringatan nasional seperti Serangan Umum 1 Maret hingga Hari Perempuan Internasional. Update terbaru & fakta menarik!
ImanK - Rabu, 26 Februari 2025
Daftar Lengkap Hari Besar Maret 2025: Dari Sejarah Indonesia hingga Isu Dunia
Indonesia
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meroket di 2024, Dinas PPAPP Tambah 9 Pos Pengaduan
Mifta berharap penambahan pos pengaduan ini dapat mendukung pemberian layanan yang optimal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 Februari 2025
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meroket di 2024, Dinas PPAPP Tambah 9 Pos Pengaduan
Berita
Suami Cut Intan Nabila Ditetapkan sebagai Tersangka KDRT
Suami Cut Intan Nabila ditetapkan sebagai tersangka KDRT. Ia mengaku, bahwa sudah beberapa kali melakukan kekerasan.
Soffi Amira - Rabu, 14 Agustus 2024
Suami Cut Intan Nabila Ditetapkan sebagai Tersangka KDRT
Indonesia
DPRD Desak Pemprov DKI Revisi Perda Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak
Perda tersebut mengatur sanksi hukuman pidana yang tegas bagi pelaku KDRT
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Juli 2024
DPRD Desak Pemprov DKI Revisi Perda Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak
Indonesia
Suami Bakar Istri di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
Suami bakar istri di Tangerang ditetapkan sebagai tersangka. Pria berinisial S itu kini terancam 10 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 30 juta.
Soffi Amira - Selasa, 02 Juli 2024
Suami Bakar Istri di Tangerang Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
Fun
Perempuan Papua Harus Berani Bersuara
Saatnya perempuan Papua berani bersuara.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 09 Maret 2024
Perempuan Papua Harus Berani Bersuara
Bagikan