Kesehatan

Penyebab Alergi Sangat Kompleks

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 08 Juni 2023
Penyebab Alergi Sangat Kompleks

Seiring bertambahnya umur, kekebalan tubuh akan melemah_freepik freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

"AKU tumbuh besar suka sekali makan makanan laut Meksiko, entah kenapa pada usia 25 tahun ketika makan telur gulung udang tiba-tiba syok anafilaksis sampai masuk rumah sakit," cerita pasien alergi bernama Lu Morales kepada Channel News Asia.

Menurut ahli alergi dan imunologi di Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York City Dr Shradha Agarwal, apa yang dialami Morales bukanlah sesuatu yang aneh. Faktanya, ada banyak orang yang mengalami hal serupa.

Baca Juga:

Peanut Patch Bantu Redakan Alergi Kacang pada Balita

Menurut sebuah survei, terhadap lebih dari 40.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang baru memiliki alergi makanan, setidaknya mereka mengalami satu alergi saat dewasa.

Banyak orang terkena alergi baru saat di usia dewasa. (Foto: Freepik/Wayhomestudio)


Namun, memang keadaan ini sangatlah misterius. Banyak ilmuwan pun tak paham mengapa hal tersebut bisa terjadi. "Ada banyak misteri dalam alergi," kata Dr Agarwal.

Alergi itu sangatlah luas jangkauannya. Ia datang dalam berbagai bentuk, dan umumnya berkembang ketika sistem kekebalan tubuh kamu secara keliru memperlakukan alergen yang tidak berbahaya, seperti serbuk sari atau bulu binatang sebagai ancaman.

Alhasil, akhirnya kamu bereaksi setiap kali bertemu dengan alergen tersebut dengan gejala yang sangat bervariasi, mulai dari batuk, bersin, gatal hingga reaksi yang lebih serius seperti muntah, kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran.

Baca Juga:

Cara Mengetahui Pemicu Alergi Anak Menurut Ahli

Seorang profesor imunologi alergi anak di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara Dr Corinne Keet membenarkan hal tersebut. Menurutnya, penyebab alergi itu kompleks, tergantung pada gen kamu dan jenis alergen apa yang terpapar.

Namun, secara umum alasan mengapa kamu tiba-tiba mengidap alergi padahal sedari dulu tidak pernah, bisa jadi karena kamu baru saja mengalami pubertas, kehamilan, penyakit sementara atau kronis, hingga transplantasi organ.

Penyebab alergi itu kompleks. (Foto: Unsplash/Brittany Colette)


Faktor-faktor di atas dapat mengubah respons alergi kamu terhadap hal-hal yang sebelumnya kamu toleransi kata Dr Keet. Selain itu, bertambahnya umur juga bisa menjadi faktor. Menurut Dr Tirumalasetty, respons kekebalan tubuh kita akan melemah seiring usia bertambah, apalagi ketika masuk usia paruh baya.

Meskipun demikian, Dr Ruchi Gupta, seorang profesor pediatri yang berspesialisasi dalam alergi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengatakan ia dan ahli lain belum menemukan penyebab alergi secara pasti. Itu hanyalah kemungkinan-kemungkinan yang sejauh ini para ilmuwan sepakati. (kmp)

Baca Juga:

Hewan Peliharaan Dapat Lindungi Anak dari Alergi Makanan



#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan