Penyebab Alergi Sangat Kompleks


Seiring bertambahnya umur, kekebalan tubuh akan melemah_freepik freepik
"AKU tumbuh besar suka sekali makan makanan laut Meksiko, entah kenapa pada usia 25 tahun ketika makan telur gulung udang tiba-tiba syok anafilaksis sampai masuk rumah sakit," cerita pasien alergi bernama Lu Morales kepada Channel News Asia.
Menurut ahli alergi dan imunologi di Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York City Dr Shradha Agarwal, apa yang dialami Morales bukanlah sesuatu yang aneh. Faktanya, ada banyak orang yang mengalami hal serupa.
Baca Juga:
Menurut sebuah survei, terhadap lebih dari 40.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang baru memiliki alergi makanan, setidaknya mereka mengalami satu alergi saat dewasa.

Namun, memang keadaan ini sangatlah misterius. Banyak ilmuwan pun tak paham mengapa hal tersebut bisa terjadi. "Ada banyak misteri dalam alergi," kata Dr Agarwal.
Alergi itu sangatlah luas jangkauannya. Ia datang dalam berbagai bentuk, dan umumnya berkembang ketika sistem kekebalan tubuh kamu secara keliru memperlakukan alergen yang tidak berbahaya, seperti serbuk sari atau bulu binatang sebagai ancaman.
Alhasil, akhirnya kamu bereaksi setiap kali bertemu dengan alergen tersebut dengan gejala yang sangat bervariasi, mulai dari batuk, bersin, gatal hingga reaksi yang lebih serius seperti muntah, kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran.
Baca Juga:
Seorang profesor imunologi alergi anak di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara Dr Corinne Keet membenarkan hal tersebut. Menurutnya, penyebab alergi itu kompleks, tergantung pada gen kamu dan jenis alergen apa yang terpapar.
Namun, secara umum alasan mengapa kamu tiba-tiba mengidap alergi padahal sedari dulu tidak pernah, bisa jadi karena kamu baru saja mengalami pubertas, kehamilan, penyakit sementara atau kronis, hingga transplantasi organ.

Faktor-faktor di atas dapat mengubah respons alergi kamu terhadap hal-hal yang sebelumnya kamu toleransi kata Dr Keet. Selain itu, bertambahnya umur juga bisa menjadi faktor. Menurut Dr Tirumalasetty, respons kekebalan tubuh kita akan melemah seiring usia bertambah, apalagi ketika masuk usia paruh baya.
Meskipun demikian, Dr Ruchi Gupta, seorang profesor pediatri yang berspesialisasi dalam alergi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengatakan ia dan ahli lain belum menemukan penyebab alergi secara pasti. Itu hanyalah kemungkinan-kemungkinan yang sejauh ini para ilmuwan sepakati. (kmp)
Baca Juga:
Hewan Peliharaan Dapat Lindungi Anak dari Alergi Makanan
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
