Headline

Penulis Disertasi Kontroversial "Seks Halal Di Luar Nikah" Diteror

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 04 September 2019
 Penulis Disertasi Kontroversial

Abdul Aziz peserta program doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta memberikan keterangan terkait disertasi kontoversial di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (4/9). (MP/Ism

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Penulis disertasi 'Seks Halal Diluar Nikah', Abdul Aziz mengaku mendapatkan teror di media sosial (medsos) setelah disertasinya mendadak viral serta mengundang kotroversi di ranah publik.

Hal itu diungkapkan Abdul saat ditemui MerahPutih.Com di ruang kerjanya di gedung Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (4/9).

Baca Juga:

Tak Tahan Terus Diteror, Yunarto Wijaya Polisikan 5 Akun Medsos

"Saya dapat banyak teror di medsos setelah mengangkat disertasi tentang 'Seks Halal Di Luar Nikah'," ujar Abdul.

Penulis disertasi 'Seks Di Luar Nikah Halal' Abdul Aziz mengaku diteror lewat media sosial
Abdul Aziz penulis disertasi kontroversial 'Seks Halal di Luar Nikah' mengaku diteror (MP/Ismail)

Ia berencana akan melaporkan ke polisi sejumlah akun di medsos yang telah melakukan ancaman pada dirinya. Warganet sudah berlebihan. Sebab hanya dirinya yang diserang, tetapi juga keluarganya.

"Ancaman itu sudah membuat saya kurang nyaman. Keluarga saya jadi takut kalau pergi kemana-mana. Karena ini telah menyangkut nyawa saya akan melapor ke polisi," kata dia.

Abdul Aziz mengungkapkan beberapa komentar miring yang mengancam tersebut melalui Facebook. Tak hanya istri, anaknya pun ikut diserang oleh akun-akun yang tidak mereka kenal.

"Anak saya terpukul sampai menangis. Ada juga pihak yang membuat meme foto saya dengan tambahan tulisan 'duta mesum'. Bahkan ada yang sampai menyebut dirinya murtad dari Islam," papar Abdul Aziz.

Komentar miring di medsos, kata dia, sudah di luar konteks. Sebab yang dia susun adalah produk akademis yang berdasarkan kajian mendalam.

"Saya sudah minta maaf dan bakal merevisi judul disertasi," kata dia.

Diketahui, Abdul Aziz mendadak tenar di dunia maya. Mahasiswa yang sedang mengambil program doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu membuat disertasi kontroversial.

Baca Juga:

Dua Pimpinannya Diteror, WP Minta Jokowi Bongkar Upaya Pelemahan KPK

Disertasi kontroversial itu berjudul "Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital".

Dalam disertasinya, Abdul Aziz mengemukakan konsep milkul yamin seorang intelektual asal Suriah, Muhammad Syahrur. Dalam konsep itu, dikatakan bahwa berhubungan badan boleh dilakukan dalam batas-batas tertentu, tanpa perlu adanya ikatan pernikahan.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Jemaah Ahmadiyah NTB Diteror Sampai Mengungsi di Kantor Polres

#Aksi Teror #Media Sosial #UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta #Polresta Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Bagikan