Kesehatan

Pentingnya Kualitas Udara di Ruang Belajar Anak

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 27 September 2021
Pentingnya Kualitas Udara di Ruang Belajar Anak

Kualitas udara di ruang belajar anak sangat penting (Foto: pixabay/14995841)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

UNTUK memastikan keamanan anak saat belajar di dalam ruangan kelasnya pada saat sekolah tatap muka, manajemen kualitas udara perlu diperhatikan. Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. Budi Haryanto.

Menurutnya, pembukaan sekolah merupakan langkah penting, yang pada akhirnya memang harus dilakukan, mengingat potensi dampak belajar dari rumah terhadap perkembangan psikologis dan kognitif anak dalam jangka panjang.

Baca Juga:

Anak Murung tak Melulu Jadi Pertanda Depresi

"Di sisi lain, kita juga harus memastikan lingkungan belajar yang aman, apalagi dengan sifat virus COVID-19 yang dapat menular lewat udara (airborne). Di sinilah peran krusial dari strategi manajemen kualitas udara," jelas Budi, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Pastikan ruang belajar anak memiliki kualtias udara yang baik. (Foto: pixabay/steveriot1)

Sejumlah peneliti melaporkan ruangan kelas dengan ventilasi udara yang buruk, dapat menjadi sumber penyebaran virus dengan cepat. Untuk itu, ventilasi dan pengukuran kualitas udara yang baik sangat diperlukan, sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga:

Dampak Mengerikan dari Depresi yang Jarang Diketahui

Sementara itu, peneliti kualitas udara, Profesor Jose-Louis Jimenez menjelaskan beberapa studi menunjukkan tentang pentingnya peran mitigasi risiko berlapis, atau dikenal dengan istilah swiss cheese model. Hal ini berguna untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 secara signifikan pada sekolah-sekolah yang ada di berbagai belahan dunia.

Pada model udara tersebut, ventilasi serta penyaringan udara menjadi kunci dalam mitigasi risiko penularan virus. Kemudian dikombinasikan dengan langkah-langkah pencegahan individu seperti halnya penggunaan masker dan mencuci tangan.

Selain kualitas udara yang baik, penggunaan masker dan mencuci tangan juga sangat penting. (Foto: pixabay/ronysefria)

Selain itu, Piotr Jakubowski selaku Co-Founder dan Chief Growth Officer nafas, menjelaskan bahwa pandemi merupakan titik balik dan pengingat semua orang akan pentingnya kualitas udara bersih.

"Kami melihat pemantauan CO2, ventilasi, dan penyaringan udara bukan hanya sebatas jargon selama pandemi, melainkan strategi manajemen kualitas udara jangka panjang demi memastikan kehidupan yang lebih berkualitas ke depannya," kata dia.

Strategi manajemen kualitas udara tersebut, bisa diakses dari ekosistem hulu ke hilir nafas, melalui aria AirTest monitor yang bisa mengukur kualitas udara dalam ruangan. Kemudian ada Pure40 Purifier aria yang menggabungkan teknologi HEPA, untuk membersihkan udara serta bisa dikontrol secara penuh lewat aplikasi nafas. (ryn)

Baca Juga:

Sering Dicela di Usia Muda Bisa Menyebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya

#Kesehatan #Anak Sekolah #Sekolah #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
Satuan pendidikan yang berada dekat dengan lokasi unjuk rasa atau terkendala akses atau adanya permohonan dari orang tua/wali murid, diperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR
Sampai pukul 08.30 WIB, telah ditahan pelajar yang akan menuju Gedung DPR sebanyak 120 siswa.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR
Indonesia
Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan
Disdik DKI mengadakan rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan
Indonesia
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Pemerintah menargetkan 12 Sekolah Garuda rampung pada 2026. Kemudian, empat sekolah sudah siap beroperasi.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan