Pengamat Pesimistis Anggota DPR Periode 2019-2024 Bisa Bikin Gebrakan


Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Pengamat politik yang juga Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengungkapkan bahwa anggota DPR periode 2019-2024 tidak bisa diandalkan dalam membuat terobosan atau gebrakan baru di parlemen.
Apalagi, lanjut Ray, hanya setengah anggota DPR yang terpilih itu non-inkumben. Hal ini dianggap Ray tidak akan memunculkan harapan baru di level DPR.
Baca Juga:
Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Tunjukkan Politik Indonesia Pragmatis dan Oligarkis
"Sebagian anggota DPR lama (2009) yang sempet tidak terpilih (2014), ada yang naik kelas dari DPRD, sebagian lainnya bagian dari nepotisme politik, anak-anak dari orang-orang partai, dan seterusnya," kata Ray di kantor Formappi, Jakarta Timur, Senin (14/10).

Ray juga pesimistis lantaran dominasi elite politik yang dinilainya akan menguat dalam pengambilan keputusan.
Maka, dia berpandangan sikap para anggota Dewan tak akan terlalu jauh dari apa yang dilakukan para ketua umum partai politik.
"Umumnya kekuasaan ketumnya waktu demi waktu makin menguat, makin oligarki. Jadi faktor kedua ini membuat saya makin optimis enggak akan ada lompatan-lompatan baru di dalam politik Indonesia lima tahun mendatang," ujarnya.
Sementara, Peneliti Formappi Lucius Karus menilai tak ada perubahan signifikan yang bisa diharapkan dari anggota dewsn sekarang.
Menurutnya oligarki masih kental terlihat dari komposisi keanggotaan DPR periode anyar ini.
"Sejak awal tidak ada harapan optimis pada DPR. Oligarki kelihatan masih sangat kuat mendominasi wajah parlemen," kata Lucius.
Lucius beralasan, anggota DPR periode baru ini 'diantar' oleh protes masyarakat terkait sejumlah aturan bermasalah ketika mereka dilantik pada 1 Oktober lalu. Namun dia menilai mereka tampak tak menanggapi serius apa yang menjadi kegelisahan masyarakat itu.
Baca Juga:
Ketua MPR Bantah Amandemen UUD 1945 Ubah Sistem Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Selain itu, Lucius juga mengkritik pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) yang tak kunjung rampung karena partai-partai menunggu kepastian ihwal komposisi kabinet. Padahal hingga hari ini sudah dua pekan anggota DPR dilantik.
"Mereka sebentar lagi akan menerima gaji pertama. Pesta pora gaji pertama tanpa didukung kerjaan nyata," pungkas Lucius Karus.(Knu)
Baca Juga:
Politisi PDI Perjuangan Bantah Usulan Amandemen UUD 1945 Inisiatif Partainya
Bagikan
Berita Terkait
Jam Tangan hingga Sertifikat Tanah Sudah Dikembalikan, Ahmad Sahroni Janji tak Bawa ke Jalur Hukum

Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah

Audiensi dengan Elemen Mahasiswa, Dasco Pastikan Tunjangan Rumah Anggota DPR Disetop per 31 Agustus 2025

Formappi Nilai DPR Lempar Tanggung Jawab soal Usulan Perppu Perampasan Aset ke Presiden Prabowo

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

7 Terduga Pelaku Penjarahan di Rumah Uya Kuya Diproses Hukum, Polisi Sita Barang Bukti Kucing yang Ikut Dicuri

Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi

Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR
