Pengamat Militer Dorong TNI Perkuat Strategi Pertahanan Maritim


Pengamat militer dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Najib Azca. (Foto: MP/ugm.ac.id)
MerahPutih.com - Pengamat militer dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Najib Azca mendorong TNI memperkuat strategi pertahanan maritim nasional. Saran ini ia lontarkan sebagai refleksi HUT TNI ke-76.
Najib mengatakan, penguatan strategi ini selaras dengan pidato Presiden Joko Widodo pada 2014 yang memberikan penekanan besar pada visi menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
"Perlu memberikan penekanan yang sangat besar pada isu kemaritiman karena Indonesia itu kan negara maritim," kata Najib di Yogyakarta, Rabu (6/10).
Baca Juga:
Naiki Jet Tempur, Kapolri Dapat 'Brevet Wing' Kehormatan TNI AU
TNI, menurut dia, perlu merespons visi pembangunan poros maritim itu dengan menyusun strategi baru jangka panjang yang tidak sekadar berorientasi pada aspek darat saja, melainkan juga pada aspek laut dan kemaritiman nasional.
Ia menilai, hingga kini strategi pertahanan negara masih berbasis pada budaya politik masa lalu yang menempatkan kekuatan utama TNI hanya pada matra darat.
Orientasi itu, menurut dia, masih didominasi produk sejarah embrio Republik Indonesia dan masa-masa sesudahnya.
"Kekuatan gerilyawan melawan penjajah di masa lalu itu kan memang angkatan darat. Saya kira angkatan darat sangat berjasa. Tetapi untuk ke depan kita perlu merombak cara berpikir yang berbasis pada kemaritiman," kata dia.
"Sehingga tidak berorientasi kepada darat saja, tapi lebih penting dalam menjaga kedaulatan maritim kita yang sangat kaya," ujar dia, yang juga kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM ini.

Selain itu, ia juga berharap institusi itu mampu merumuskan kembali berbagai tantangan pertahanan negara di masa mendatang dengan tidak lagi berbasis pada pemetaan dan kajian lama.
Hal itu mengingat munculnya problem-problem baru yang serba cepat, isu perubahan geopolitik disertai tantangan baru yang serba digital.
"Dari dasar itulah kemudian TNI perlu menyusun postur kekuatan seperti apa yang diperlukan, misalnya dalam merancang persenjataannya. Jadi jangan sampai berdasarkan definisi yang ketinggalan zaman," kata dia.
Baca Juga:
Survei Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Hanya Kalah dari Laksamana Yudo Dalam Hal ini
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat berpidato pada perayaan HUT TNI ke-76 mengatakan, profesionalisme dan pengabdian para prajurit merupakan bukti kesetiaan TNI untuk Indonesia.
TNI selama ini setia mengawal dan menjaga kedaulatan Indonesia di perbatasan negara yang terdiri dari pulau-pulau terdepan, lautan, angkasa, hingga ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19.
Hadi berharap TNI yang kini genap berusia 76 tahun selalu hadir di tengah masyarakat sebagai pemersatu bangsa dan menjadikan Indonesia yang tangguh. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Potret Ketangguhan Istri TNI, Jalani Pernikahan Jarak Jauh Jepang-Papua
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo

Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
