Pengamat: Demokrat KLB, AHY Tamat
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: MP/Kanugrahan
Merahputih.com - Dorongan sejumlah kader Partai Demokrat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) menarik perhatian. Pasalnya kepemimpinan SBY sebagai ketua umum sejauh ini terlihat baik-baik saja.
Pengamat politik Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) Dedi Kurnia Syah menilai, wacana KLB Demokrat penanda adanya ketidakharmonisan di tubuh Demokrat usai Pemilu. Hal itu berkaitan dengan hasil Pemilu yang menempatkan Demokrat sebagai partai minoritas.
BACA JUGA: Politisi Senior Demokrat Dorong Kongres Luar Biasa, AHY Masuk Bursa Ketua Umum
"Setiap parpol pasti lakukan evaluasi hasil Pemilu, dan Demokrat sebagai parpol yang memiliki jejak pemenang ternyata terpuruk di Pemilu 2019. KLB ini sebagai jawaban bahwa kader menyadari SBY tidak lagi miliki taji elektoral," ujar Dedi, di Jakarta Minggu (16/5).
Lebih lanjut, dari sisi waktu KLB disuarakan Dedi menerka KLB diharapkan menghasilkan keputusan pemberhentian SBY sebagai ketua umum sebelum Oktober 2019.
"Oktober dijadikan deadline, karena pemerintahan baru dimulai bulan tersebut, artinya Demokrat ingin ada keputusan strategis sebelum itu, dan bisa saja wacana KLB menguat karena ada dua kepentingan yang saling berseberang di tubuh Demokrat. Antara tetap berada di koalisi atau bergabung dengan pemerintah," lanjut Dedi.
Selain sebagai bentuk kekecewaan hasil Pemilu, Dedi memprediksi ada upaya dari penyuara KLB yakni menghentikan langkah politis AHY.
"Aktifitas AHY dalam safari politik sepanjang waktu ini, bisa diterjemahkan sebagai upaya mereplika ketua umum, bagi kader potensial hal demikian tidak menguntungkan, sehingga KLB dikemukakan agar proses regenerasi berjalan jauh sebelum AHY benar-benar menguasai Demokrat," jelas dia.
BACA JUGA: Safari Politik AHY Dinilai Multitafsir, Apa Maksudnya?
Ia menambahkan, jika KLB berhasil digelar dan SBY harus tunduk keputusan KLB dengan tidak lagi memimpin Demokrat, ada harapan AHY kehilangan posisi strategis.
"Karena sangat kecil kemungkinan AHY berhasil ambil alih posisi Ketum dari proses KLB yang terbuka," tutup Dedi. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan
AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja