Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Presiden Prabowo usai menjajal KRL di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11). (Foto: Dok. Setpres)
MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya akan bertanggung jawab penuh atas polemik pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). Ia meminta PT KAI dan masyarakat untuk tidak khawatir terhadap persoalan utang proyek tersebut.
“PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir. Kita layani rakyat, kita berjuang untuk rakyat kita. Teknologi, semua sarana, itu tanggung jawab bersama dan di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia. Jadi saya sekarang tanggung jawab untuk itu,” ujar Prabowo usai menjajal KRL di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).
Presiden mengaku telah mempelajari secara langsung permasalahan utang dan pembiayaan operasional proyek Whoosh. Menurut hasil kajiannya, Indonesia masih sanggup membayar seluruh kewajiban tersebut.
“Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti utang itu, Whoosh semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung, enggak ada masalah itu,” tegasnya.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh semata-mata menghitung untung dan rugi dalam penyediaan transportasi publik. Menurutnya, layanan transportasi umum merupakan Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban negara kepada rakyat.
Baca juga:
Ketemu Prabowo di Istana, Jonan Tegaskan tak Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh
Presiden menjelaskan bahwa subsidi besar terhadap transportasi publik merupakan bentuk kehadiran negara dalam melayani rakyat.
“Pemerintah sekarang memberikan subsidi sampai 60 persen untuk layanan kereta api agar masyarakat bisa menikmati transportasi terjangkau,” ucapnya.
“Ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran,” tambah Prabowo.
Ia juga menekankan pentingnya pemberantasan korupsi dan penyelewengan anggaran negara, agar uang rakyat dapat benar-benar kembali kepada pelayanan publik.
“Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat enggak boleh dicuri, karena akan kita kembalikan kepada pelayanan untuk rakyat,” ujarnya.
Baca juga:
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Proyek kereta cepat Whoosh dimulai pada tahun 2016 dan diresmikan pada 2023, dengan total nilai utang mencapai sekitar Rp 118 triliun. Hingga kini, perdebatan mengenai skema pelunasan dan sumber pembiayaannya masih terus berlangsung.
Pemerintah bersama Badan Pengelola Investasi Danantara tengah mencari solusi terbaik untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
Pada Senin (3/10), setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa negara akan hadir untuk memastikan penyelesaian utang proyek Whoosh.
“APBN juga pasti akan menjadi bagian, tetapi untuk secara spesifiknya nanti akan kami sampaikan,” ujar AHY. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Prabowo Minta KAI Tidak Usah Khawatir Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab!
Dirut KAI Dukung Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat, sudah Bertemu Presiden Prabowo
Ketemu Prabowo di Istana, Jonan Tegaskan tak Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
Gerbong KRL Akan Segera Bertambah, Perintah Tegas Prabowo Agar Penumpang Tak Lagi Merasakan Sensasi 'Ikan Pindang' Saat Jam Sibuk
Unit Pertama A400M Sampai dengan Selamat, Prabowo Malah Sudah Kode Nambah Armada 4 Kali Lipat
A400M Sang Raja Angkut Berat TNI AU Bikin Presiden Bangga dan Langsung Disiram Air Kembang, Siap Diterbangkan ke Gaza?