Kesehatan

Penelitian Ungkap Peningkatan Obesitas pada Anak

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Juli 2022
Penelitian Ungkap Peningkatan Obesitas pada Anak

Anak-anak yang kelebihan berat badan memiliki risiko obesitas lebih tinggi ketika dewasa. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Ukuran:
14
Audio:

OBESITAS bukan hanya masalah kesehatan yang dihadapi orang dewasa. Kasus obesitas pada anak-anak juga tidak kalah banyaknya. Meskipun Indonesia masih berjuang melawan kekurangan gizi pada anak yang menyebabkan stunting, di sisi lain kasus obesitas anak juga butuh mendapatkan perhatian.

Berdasarkan data Kemenkes, satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak berusia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Berdasarkan penelitian terbaru, kasus obesitas pada anak cenderung terus meningkat. Penelitian yang diterbitkan Selasa (5/7) di jurnal Pediatrics, mengikuti dua kelompok perwakilan nasional anak-anak dari taman kanak-kanak hingga kelas lima, sekitar usia 6 hingga 11 tahun di AS. Kelompok pertama dipelajari dari 1998 hingga 2004, dan kelompok kedua dipelajari dari 2010 hingga 2016.

Baca juga:

Obesitas dan Gaya Hidup Buruk jadi Biang Sakit Diabetes

Perbedaan antara kedua kelompok sangat mencolok. Sekitar 16,2 persen anak-anak yang tidak memiliki masalah berat badan ketika mereka memasuki taman kanak-kanak pada tahun 2010 mengalami obesitas pada akhir kelas lima, dibandingkan dengan 15,5 persen peserta dalam kategori BMI yang sama yang dimulai pada tahun 1998.

Selain itu, anak-anak yang diteliti pada tahun 2010 menjadi gemuk pada usia yang lebih muda daripada pendahulu mereka pada kelompok tahun 1998.

Pada kedua kelompok, anak-anak yang kelebihan berat badan selama tahun-tahun prasekolah mereka memiliki risiko obesitas yang jauh lebih tinggi ketika beranjak dewasa dibandingkan teman-teman mereka yang tidak obes, demikian para peneliti menemukan.

"Begitu kamu mulai mengalami kenaikan berat badan, sangat sulit untuk membalikkannya, jadi pencegahan kelebihan berat badan dan obesitas sejak dini sangat penting," kata profesor kesehatan global dan epidemiologi Solveig Argeseanu Cunningham di Emory University, Atlanta, AS yang menjadi penulis utama studi tersebut.

Penelitian Ungkap Peningkatan Obesitas pada Anak
Satu dari lima anak berusia 5 hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. (Foto: freepik/wirestock)

Obesitas terjadi ketika seseorang memiliki akumulasi lemak berlebihan yang menimbulkan risiko kesehatan. Obesitas anak diukur tidak dengan ideks massa tubuh yang tepat, tetapi dengan perbandingan dengan anak-anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Mereka yang berada di persentil ke-95 dari ideks massa tubuh untuk usia dan jenis kelamin, dianggap obesitas.

"Tanpa intervensi, kita akan terus melihat peningkatan prevalensi dan keparahan obesitas untuk anak-anak di usia yang lebih muda, yang memiliki konsekuensi yang sangat negatif, tidak hanya untuk anak-anak ini, tetapi juga untuk keturunan mereka di masa depan," kata direktur Pediatric Obesity Initiative Dr. Jennifer Woo Baidal di Universitas Columbia, New York City, AS yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Baca juga:

Hati-Hati, Obesitas Bisa Menurun pada Anak

Direktur eksekutif Pusat Penelitian Diabetes Global Venkat Narayan di Emory, yang juga penulis senior studi tersebut menekankan, penelitian yang lebih terorganisir diperlukan untuk menemukan faktor-faktor yang mengarah pada peningkatan angka dan serangan awal obesitas pada masa kanak-kanak, serta menemukan strategi untuk secara efektif mencegah obesitas menjadi lebih 'parah'.

Menurut Baidal, tidak ada metode pencegahan atau intervensi tunggal yang direkomendasikan untuk obesitas anak. Hal yang paling berguna yang dapat dilakukan orangtua dan pengasuh adalah berbicara dengan dokter anak anak.

Penelitian Ungkap Peningkatan Obesitas pada Anak
Fokuskan semua usaha untuk mencapai gaya hidup dan lingkungan yang lebih sehat. (Foto: freepik/freepik)

Mengajarkan kebiasaan sehat, termasuk aktivitas fisik, nutrisi, tidur yang baik dan mengurangi stres, merupakan cara lain yang dapat dilakukan orangtua dan pengasuh untuk mengurangi obesitas pada anak.

Akan sangat membantu bagi orangtua dan pengasuh untuk menekankan pentingnya kebiasaan ini bagi seluruh keluarga, sehingga anak tidak merasa malu atau disalahkan atas berat badan mereka.

Meskipun obesitas dapat menjadi prediktor masalah kesehatan, menekankan penurunan berat badan tidak selalu merupakan solusi yang membantu. Demikian menurut profesor pediatrik Dr. Kyung Rhee di UC San Diego, AS yang kerap menangani pasien dengan gangguan makan dan mereka yang mengalami obesitas pada masa kanak-kanak.

"Fokuskan semuanya untuk mencapai gaya hidup yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih sehat. Lebih baik berbicara tentang makan sehat, aktivitas fisik yang memadai untuk anak-anak, lingkungan bermain yang memadai, lingkungan bermain yang lebih aman, terutama di lingkungan sosial ekonomi yang lebih miskin," tutup Kyung Rhee seperti diberitakan CNN. (aru)

Baca juga:

Obat Diabetes Ini Bisa Mengatasi Obesitas

#Obesitas #Kesehatan #Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Bagikan