Pendekatan yang Akan Digunakan Pemerintah Atasi Masalah di Papua
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Kasad Jendral TNI Dudung Abdurachman, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, dan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. ANTARA/HO-Hu
MerahPutih.com - Sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Papua, pemerintah terus melakukan dialog melalui pendekatan kesejahteraan.
Upaya tersebut dibahas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Pertemuan digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (7/12).
Baca Juga:
Kronologis Anggota Brimob Jualan Rokok Ribut dengan Kopassus di Papua
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, dan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Hal tersebut dilakukan sesuai amanat Inpres No.9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Undang-Undang No. 2 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua.
"Pendekatan yang akan dipergunakan itu, adalah pendekatan kesejahteraan, dimana sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah baik itu aparat, personal, maupun keuangan, akan difokuskan dalam upaya membangun kesejahteraan dalam suatu kerja yang kolaboratif, komprehensif, sesuai dengan Inpres," kata Mahfud.
Baca Juga:
Bamsoet Dukung Kebijakan Jenderal Andika di Papua
Selain melakukan pendekatan kesejahteraan, pemerintah terus mengutamakan dialog dalam rangka membangun Papua. Dia kembali menegaskan Papua adalah bagian dari NKRI sama seperti wilayah di Indonesia lainnya.
"Saya mengundang mereka ke sini, berdialog dengan kepala adat, akademisi, pimpinan keagamaan, pimpinan organisasi kepemudaan, kita akan terus mengutamakan dialog dalam rangka membangun Papua," jelas Mahfud.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini menambahkan, saat ini aparat telah mengidentifikasi wilayah yang belum kondusif di Papua. Dimana masih ditemukan kelompok Kriminal bersenjata (KKB).
"Kami sudah 'mapping' daerah yang agak panas. Yang agak panas kan daerah tertentu saja dan orangnya itu-itu saja, jangan terlalu banyak buang energi ke sana. Maka, kami membina Papua sebagai saudara. Papua itu saudara kita, bukan KKB. Papua itu saudara kita sama dengan Jawa, Sumatera, Bugis, Aceh. Papua kita perlakukan sama sebagai bagian dari NKRI," tuturnya.
Sementara itu, Jenderal Dudung menyatakan siap mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan menyiapkan personel-personel yang akan melaksanakan tugas operasi.
Baca Juga:
Gesekan Brimob dan Kopassus di Papua Dinilai karena Pemahaman Jiwa Korsa Sempit
Dudung menegaskan, tugas dalam pembinaan berada di tangan KSAD sementara operasional berada di dalam arahan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Pendekatannya adalah pendekatan kemanusiaan, yaitu melakukan operasi teritorial yang di dalamnya adalah pembinaan-pembinaan kepada masyarakat, sehingga kami jajaran angkatan darat mendukung penuh dan akan menyiapkan jajaran kami dalam rangka program tersebut," papar mantan Pangkostrad ini. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Perkap Polri 10/2025 Dikritik Mahfud MD, Dinilai Langgar Putusan MK
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Mahfud MD Ungkap Akar Kisruh PBNU, Mulai dari Undangan Tokoh Israel hingga Isu Tambang
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih