Pendekatan Kultural Solusi Penyelesaian Konflik Papua

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 13 September 2019
Pendekatan Kultural Solusi Penyelesaian Konflik Papua

Ketua Umum PRD, Agus Jabo. Foto: MP/Kanu

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Persoalan Papua memang pelik dan perlu ada formula yang tepat untuk mengatasinya. Mengingat mereka adalah bagian dari integral bangsa dan negara Indonesia sehingga pendekatan yang tepat menjadi sesuatu yang mutlak.

Kondisi Papua ini juga menjadi konsen Partai Rakyat Demokratik (PRD). Mereka bahkan melakukan upaya-upaya konstruktif untuk mencari penyelesaian masalah Papua. Salah satunya adalah dengan pendekatan kultural.

Baca Juga

Gubernur Papua Barat Tunggu Presiden Jokowi Berdialog dengan Warganya

Bahkan Ketua Umum PRD, Agus Jabo menyebutkan, bahwa penanganan Papua tanpa melibatkan orang Papua sendiri dan pendekatan kultural akan menjadi sebuah pekerjaan yang sia-sia.

"Tanpa melibatkan mereka dan dengan melakukan pendekatan secara kultural mustahil penyelesaian Papua bisa tercapai," kata Agus Jabo dalam keterangan persnya, Jumat (13/9).

Resolusi yang disampaikan Agus Jabo adalah hasil kesepakatan PRD dalam Musyawarah Besar (Mubes) mereka dengan melibatkan beberapa pemuda asli Papua. Karena ia yakin bahwa pemuda Papua lah yang lebih mengerti apa yang sebenarnya diharapkan masyarakat Papua.

Ketua Umum PRD, Agus Jabo. Foto: MP/Kanu
Ketua Umum PRD, Agus Jabo. Foto: MP/Kanu

Dalam resolusi tawaran PRD itu, pertama, Agus menyampaikan bahwa pendekatan kemanusiaan adalah kunci pertama yang tepat untuk menyelesaikan masalah Papua. Karena selama ini menurutnya, cara pandang bangsa Indonesia selama ini masih hanya dipandang secara teroterial. Sehingga pelanggaran-pelanggaran yang terjadi kerap dijadikan isu negara.

Baca Juga

PRD Sampaikan Resolusi Persoalan Papua Kepada Presiden Jokowi

"Kita harus lakukan pendekatan sosio-nasionalisme (pendekatan kemanusiaan) dan demokrasi sosial, yakni demokrasi yang melindungi kepentingan masyarakat Indonesia bukan hanya kelompok kapitalisme dan kekuasaan. Oleh karena itu mari kita ubah cara pandang masyarakat dan negara terhadap Papua," tutur Agus.

Kemudian yang kedua, Agus juga menyebutkan bahwa setiap persoalan seharusnya diselesaikan dengan cara-cara damai atau melalui cara dialog yang demokratis. Tidak perlu Negara mengambil cara represif dan gaya militer untuk menyikapi mereka.

"Negara tidak boleh merespon pemikiran-pemikiran masyarakat Papua dengan cara keras. Kita harus mendengarkan mereka dan kita harus mewadahi keinginan mereka, sebab yang memahami masalah di Papua adalah orang-orang Papua sendiri," ujarnya.

Bagi Agus Jabo, persoalan Papua tidak bisa diambil dari satu sudut pandang saja. Karena problemnya yang begitu kompleks, sehingga penanganan Papua harus tepat dengan membuat mereka merasa terwakilkan dalam berbagai hal termasuk di sektor legislasi.

Baca Juga

Biang Kerok Kerusuhan Papua Versi Rizal Ramli

"Mulai dari masalah kesenjangan sosial dan otonomi khusus (otsus), sementara mereka juga mempunyai persoalan suku dan marga-marga. Maka suku-suku dan marga-marga tersebut harus memiliki keterwakilan di dalam lembaga legislatif," terang Agus.

"Keberadaan MPRP dan DPRP kemarin tidak mewakili keberadaan para suku dan marga yang ada," imbuhnya.

Tawaran resolusi ketiga, Agus menyampaikan bahwa bagi mereka dan berdasarkan dari suara pemuda Papua yang diakomodirnya, bahwa revisi terhadap UU Otsus bisa dilakukan untuk membuat mereka merasa terwakilkan dan suara mereka diakomodir oleh negara.

Kerusuhan Papua. Foto: ANTARA
Kerusuhan Papua. Foto: ANTARA

"Oleh karena itu revisi UU Otsus perlu dilakukan. Hanya dengan menghargai aspirasi para dewan suku dan marga dilegislatif maka secara politik kita bisa menghargai suara Papua," tegasnya.

Baca Juga

Polisi Duga Kelompok Radikal Terlibat Dalam Kerusuhan di Papua

Oleh karena itu kata Agus Jabo, lembaga yang perlu dibangun adalah Dewan Rakyat Papua (DRP). Dan siapapun yang keluar maupun yang mau masuk Papua harus seizin DPR tersebut.

"Siapapun yang hendak keluar-masuk Papua harus izin DRP," tambahnya.

Pun demikian, Agus tidak ingin menutup diri dan mempersilahkan siapapun mengkaji tiga poin resolusi tersebut.

"Silahkan kita diskusikan tentang resolusi ini. Dan kami juga sudah menyampaikannya ke publik untuk bisa ditawarkan kemana-mana," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aktivis Pemuda Papua yang juga sekaligus penggagas Dewan Rakyat Papua (DRP), Arkhilous Bahu menilai bahwa para kepala suku bisa mendapatkan peran di dalam DPR tersebut. Mereka akan merasa terwakilkan suaranya dengan keterlibatan mereka ikut menentukan kebijakan politiknya mereka sendiri.

"Kita ajukan Dewan Rakyat Papua," kata Arkhilous.

Baginya, kunci musyawarah di kalangan masyarakat Papua yang diwakili para tetua adat atau kepala suku sangat tepat untuk mengatasi berbagai gejolak di tanah Cendrawasih itu.

Baca Juga

Benny Wenda Tuding Indonesia Perlakukan Papua Seperti Timor

"Mari kita mulai tegakkan (nilai-nilai) Pancasila, dimulai dari Papua," tandasnya.

Mantan anggota Komnas HAM, M. Ridha Saleh sepakat bahwa pendekatan penyelesaian Papua memang tidak seharusnya lagi melalui pendekatan teritori melainkan dialog. “Cara-cara politik etis di Papua harus distop, pendekatan harus dilakukan dengan cara dialog yang lebih bermartabat dan manusiawi. Saya kira kita harus dukung sama-sama usulan DRP,” ujarnya. (Knu)

#Partai Rakyat Demokratik #Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Indonesia
Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas
Presiden RI, Prabowo Subianto, melantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua. DPR menilai, hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas
Indonesia
Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah
Adanya enam provinsi di Tanah Papua memerlukan sinergi dan integrasi yang lebih kuat agar percepatan pembangunan dapat tercapai secara merata.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah
Indonesia
4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat
Dua korban atas nama Victor Manuel Bastida Ballesteros merupakan pekerja ekspatriat asal Chili dan Balisang Telile merupakan pekerja ekspatriat asal Afrika
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat
Indonesia
TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
Diduga, pelaku penyerangan terhadap para pendulang yaitu KKB pimpinan Kopitua Heluka.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
Bagikan