Penambahan Kursi DPR, IBC: Pemborosan Anggaran Negara Saja
Direktur Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam. (MP/Ponco Sulaksono)
Direktur Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam menyebut rencana pemerintah dan DPR dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) untuk menambah jumlah kursi DPR dari 560 kursi menjadi 579 kursi, hanya akan menimbulkan pemborosan anggaran negara.
Menurut Roy, penambahan 19 kursi anggota DPR tersebut tidak berbanding lurus dengan peningkatan kinerja para politisi Senayan di parlemen. Terlebih, hal tersebut dapat merugikan keuangan negara atau APBN.
"Ini yang kita sesalkan, penambahan ini hanya akan menimbulkan pemborosan anggaran negara saja ini," kata Roy di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Roy menjelaskan, apabila pemerintah mengusulkan penambahan 5 kursi, maka negara menambah jumlah anggaran untuk anggota tersebut sebesar Rp3,6 miliar per tahun.
Kemudian, lanjutnya, apabila penambahan sebanyak 20 kursi seperti yang diusulkan DPR, maka negara akan terbebani anggaran sebesar Rp14 miliar.
"Itu baru untuk gaji dan tunjangan anggota DPR saja, belum termasuk biaya reses anggota. Kalau ditambah dengan biaya reses untuk tambahan 20 kursi anggota, maka negara harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp48 miliar per tahun," katanya.
"Itu belum lagi tambahan fasilitas untuk mereka, seperti fasilitas rumah dinas, mobil, dan gaji para staf-stafnya. Jadi wacana ini benar-benar pemborosan anggaran negara saja," sambung Roy.
Roy menilai, yang terpenting saat ini bukanlah penambahan jumlah anggota dewan. Namun, peningkatan kinerja para anggota dewan dalam memperjuangkan konstituennya di parlemen.
"Jadi yang paling penting itu meningkatkan kualitas relasi antara masyarakat dan perwakilannya, bukan menambah jumlah anggota yang tidak menunjukkan kualitas kerjanya," pungkasnya. (Pon)
Baca juga berita lain dengan penambahan kursi DPR di: Perludem: Penambahan Kursi DPR Perbesar Potensi Korupsi
Bagikan
Berita Terkait
HET Pupuk Turun Sampai 20 Persen di Seluruh Indonesia, Aparat Diminta Jangan Santai
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
DPR Tak Masalah Bahasa Portugis Masuk ke Sekolah, Tapi Ada Syarat Khusus Biar Siswa Enggak Stres Gara-gara Tugas Tambahan
Bahasa Portugis Bakal Masuk Sekolah, DPR Wanti-wanti Agar Kebijakan 'Mendadak' Prabowo Ini Punya Manfaat Strategis Jangka Panjang
DPR Tegaskan Hak Ibadah Adalah Amanah Konstitusi yang Tak Bisa Diabaikan
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
BLT Tambahan Rp 30 Triliun Cair, DPR Desak Pemerintah Pastikan Tepat Sasaran dan Dorong Kemandirian
DPR Tuntut Pengawasan Berlapis dan Budaya Integritas Total di Balik Kenaikan Gaji Hakim
KPU Sewa Jet Pribadi Rp 90 M Saat Pemilu 2024, Komisi II DPR RI Naik Pitam dan Ancam Bongkar Semua Rincian Penggunaan APBN