PENA 98 Tanggapi Kepedulian Menteri BUMN Hadiahi Keluarga Korban Trisakti

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 27 April 2022
PENA 98 Tanggapi Kepedulian Menteri BUMN Hadiahi Keluarga Korban Trisakti

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu. (MP/Ponco Sulakosono)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Reformasi 98 telah melahirkan puluhan partai politik, termasuk serikat pekerja nasional, sektoral maupun lokal. Ratusan media massa bermunculan, tanpa kekhawatiran dibredel. Kepala daerah tidak lagi dipilih DPRD, tetapi langsung oleh rakyat.

Pemilu legislatif serta pemilu presiden dan wakil presiden pun digelar langsung. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan, Mahkamah Konstitusi (MK) dibentuk, dan adanya ketentuan pembatasan masa jabatan presiden.

“Sekian banyak perubahan dan kebebasan yang saat ini dinikmati oleh rakyat Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 Adian Napitupulu, dalam keterangan tertulis yang diterima Merahputih.com, Rabu (27/4).

Baca Juga:

Menko Airlangga Beri Bantuan Uang Keluarga Korban Tragedi Trisakti 98

Selain gempita buah Reformasi, Adian mengungkapkan ada beberapa orang tua yang anaknya gugur ditembak di kampus Trisakti pada 12 Mei 1998.

"Tahukah kita bahwa ketika ada yang tertawa riang saat pelantikan jabatan, maka di saat yang sama, mata para ibu itu masih sembab dan terus berlinang. Saat ada pesta kemenangan gubernur, maka pada saat yang sama hati para ibu itu masih pedih berduka," ujarnya.

Adian menuturkan, saat ratusan bupati dan ribuan anggota DPR dan DPRD dilantik dengan dandanan yang gagah atau cantik, pada saat yang sama bibir para ibu itu masih sering mengucap nama anaknya, sembari menciumi dan memeluk foto anak-anak mereka.

"Yang berpesta, yang tertawa, yang berdandan mewah itu mungkin lupa bahwa semua bisa mereka nikmati, karena pengorbanan jiwa anak dari para ibu itu,” imbuhnya.

Adian yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini menegaskan anak-anak muda pemberani korban Mei 98, gugur menjadi Pahlawan Reformasi.

“Sejak 24 tahun lalu hingga hari ini tetesan darah mereka dinikmati oleh banyak orang dalam bentuk kebebasan dan terbukanya peluang bagi setiap orang tanpa perduli kaya atau miskin, tanpa perduli bangsawan atau bukan,” kata Adian.

Baca Juga:

Mahasiswa Trisakti: Jokowi Tak Pantas Diberi Gelar Putra Reformasi!

Setelah 24 tahun berlalu, kata Adian, Menteri BUMN Erick Thohir beserta jajaran BUMN, termasuk Direktur Utama (Dirut) dan Wakil Direktur Utama (Wadirut) BTN mengundang para orangtua korban Mei 1998 untuk buka puasa bersama, Senin (25/4). Dalam kesempatan itu, Erick memberikan rumah untuk keluarga korban Mei 1998.

“Erick Thohir menyalami dan memeluk mereka satu per satu, lalu memegang tangan ibu-ibu korban untuk berdiri di sampingnya, dan selanjutnya Erick Thohir memberikan masing-masing keluarga sebuah rumah layak huni di wilayah yang dipilih sendiri oleh keluarga korban,” kata Adian.

Adian mengamini berapa pun harga rumah itu tak akan pernah mampu mengganti nyawa dan tak akan pernah bisa menebus sakitnya hati seorang ibu yang anaknya ditembak mati dalam Tragedi Mei 1998.

"Kepedulian Erick Thohir mungkin akan dinyinyiri dan dipandang negatif dengan beragam spekulasi," imbuhnya.

Namun demikian, kata Adian, terlepas cibiran dan spekulasi, tapi apa yang dilakukan oleh Erick Thohir menunjukkan satu sikap bahwa dia tidak lupa pada perjuangan Reformasi 98, pengorbanan mereka yang gugur di Trisakti, dan derita keluarga korban.

Adian melanjutkan, meski dirinya dan Erick Thohir kerap berbeda pandangan, tapi sebagai Sekjen PENA 98 Adian ikut mengucapkan hormat dan terima kasih atas kepedulian Erick Thohir yang memberikan rumah untuk empat keluarga korban Trisakti.

"Kepedulian Erick Thohir adalah kata dalam tindakan yang menunjukan pada keluarga korban bahwa mereka tidak sendirian," pungkas Adian. (Pon)

Baca Juga:

Klarifikasi Guru Besar Trisakti Samuel HT Terkait Pemeriksaan Saksi di KPK

#Aktivis 1998 #Adian Napitupulu #Tragedi Trisakti
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol
Mereka menilai kematian Affan menjadi duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol
Indonesia
Sambut Baik Pidato Prabowo, Adian Napitupulu Tuntut Pemerintah Berani Ambil Tindakan Tegas Soal Perusahaan Asing dan 'Kebocoran' Anggaran
Ia mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi, bukan sekadar mencari siapa yang bersalah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Sambut Baik Pidato Prabowo, Adian Napitupulu Tuntut Pemerintah Berani Ambil Tindakan Tegas Soal Perusahaan Asing dan 'Kebocoran' Anggaran
Indonesia
Adian Napitupulu Ajak Koleganya di DPR Verifikasi Data Ekonomi dan Lapangan Kerja Pidato Prabowo
"Pernyataan Presiden soal korporasi asing itu menarik. Tapi yang penting, bagaimana negara bersikap? Ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar retorika."
Wisnu Cipto - Sabtu, 16 Agustus 2025
Adian Napitupulu Ajak Koleganya di DPR Verifikasi Data Ekonomi dan Lapangan Kerja Pidato Prabowo
Indonesia
Adian Napitupulu Muak Aturan Ojol Berubah-ubah, Siap Tantang Kemenhub Debat Terbuka
Secara terbuka, politisi PDI-Perjuangan ini menantang Kemenhub untuk berdebat dan memaparkan data serta pertimbangan di balik angka 20% dalam Permen 1001
Angga Yudha Pratama - Selasa, 01 Juli 2025
Adian Napitupulu Muak Aturan Ojol Berubah-ubah, Siap Tantang Kemenhub Debat Terbuka
Indonesia
Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor
Para aktivis 98 yang terdiri dari Pena 98, Barikade 98, Gerak 98 dan KA KBUI 98 mendesak kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memecat Fadli Zon dari jabatannya.
Wisnu Cipto - Kamis, 19 Juni 2025
Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor
Indonesia
Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mendengarkan kesaksian para penyintas yang masih hidup
Angga Yudha Pratama - Senin, 16 Juni 2025
Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional
Indonesia
Adian Napitupulu Bongkar Kunci Keperkasaan PDIP di Tengah Gelombang Politik Indonesia
Jangan sampai popularitas hanya menjadi alat untuk kepentingan pragmatis semata
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Adian Napitupulu Bongkar Kunci Keperkasaan PDIP di Tengah Gelombang Politik Indonesia
Indonesia
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Pemajangan tengkorak-tengkorak memiliki simbol nyata dari berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Indonesia
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Wacana pemberian gelar pahlwan nasional kepada Soeharto dianggap mencederai perjuangan reformasi 1998
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Berita Foto
Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998
Aktivis reformasi Indonesia Hariman Siregar menyampaikan pandangan dalam Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998, di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 21 Mei 2025
Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998
Bagikan