Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 16 Juni 2025
Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Ilustrasi sejarah. Foto Freepik

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Pentingnya transparansi dalam penulisan ulang sejarah nasional, khususnya terkait Tragedi Mei 1998 harus menjadi konsen pemerintah.

Hal itu disampaikan Akademisi dan pemerhati sosial kemasyarakatan Dr. Serian Wijatno menanggapi pernyataan yang menyebut insiden pemerkosaan dalam kerusuhan tersebut sebagai rumor belaka, Serian menyarankan pemerintah untuk melibatkan mantan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan para penyintas tragedi tersebut.

Menurut Serian, Tragedi Mei 1998 adalah salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia, yang tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi, tetapi juga meninggalkan trauma sosial mendalam.

Ia menekankan bahwa laporan TGPF yang dibentuk pada masa Presiden BJ Habibie secara jelas mencatat adanya kekerasan seksual terhadap perempuan selama kerusuhan.

Baca juga:

Pernyataan Fadli Zon Bak Petir di Siang Bolong! Sejarah Kelam Mei 98 Dicabik-Cabik, Perempuan Bangsa Murka

"Sayangnya, dalam rencana penulisan ulang sejarah inilah poin transparansi seperti terlupakan, khususnya ketika membahas tentang peristiwa menjelang era reformasi yang meninggalkan catatan buruk sejarah perjalanan negeri ini," kata Serlan dalam keterangan tertulis, Senin (16/6).

Untuk memastikan penulisan sejarah yang benar-benar transparan, Serian menyarankan tim penyusun sejarah dan pemerintah untuk meminta masukan dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam TGPF, seperti K.H. Said Aqil Siradj, Bambang Wijayanto, dan Dai Bachtiar.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mendengarkan kesaksian para penyintas yang masih hidup, guna memperkaya perspektif dan melengkapi gambaran peristiwa.

Serian Wijatno menambahkan bahwa penulisan sejarah yang transparan sangat penting agar generasi muda dapat memahami peristiwa tersebut dengan benar.

Baca juga:

Fakta Sejarah 14 Juni: Kejadian Penting yang Perlu Kamu Tahu

Ia khawatir jika aspek transparansi diabaikan, justru akan menimbulkan kecurigaan, terutama karena peristiwa ini sudah menjadi sorotan dunia. Secara pribadi, Serian tidak ingin sejarah dijadikan alat kepentingan politik sesaat.

Baginya, kebenaran tidak boleh disangkal hanya karena dianggap tidak nyaman, dan penulisan sejarah yang transparan adalah bentuk tanggung jawab moral untuk membantu penyintas dalam proses penyembuhan.

"Itu adalah bentuk tanggung jawab moral untuk membuka ruang penyembuhan bagi mereka yang telah lama diam karena takut dan terluka," katanya.

#Aktivis 1998 #Tragedi Mei 98 #Sejarah
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
7 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Brasil, 2. ari Udara Bersih Internasional, 3. National Beer Lovers Day, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 06 September 2025
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
Lifestyle
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
6 September Memperingati Hari Apa: 1. Festival Janmashtami, 2. Hari Baca Buku Nasional, 3. Hari Tradisi Melempar Telur, selengkapnya
ImanK - Jumat, 05 September 2025
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
Lifestyle
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
5 September memperingati hari apa? Yup, setiap tahunnya menjadi hari yang sarat makna bukan hanya bagi umat Islam di Indonesia
ImanK - Kamis, 04 September 2025
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
Lifestyle
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
4 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Pelanggan Nasional, 2. International Hijab Solidarity Day, 3. Hari Kacang Macadamia Nasional, selengkapnya
ImanK - Rabu, 03 September 2025
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Lifestyle
2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya
2 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Vietnam, 2. Hari Kelapa Sedunia, 3. Hari Kemerdekaan Transnistria, selengkapnya
ImanK - Senin, 01 September 2025
2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya
Indonesia
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol
Mereka menilai kematian Affan menjadi duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol
Fun
29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!
29 Agustus memperingati hari apa: 1. Hari Ulang Tahun DPR RI, 2. Hari Melawan Uji Coba Nuklir Internasional, 3. Hari Olahraga Nasional India, selengkapnya
ImanK - Kamis, 28 Agustus 2025
29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!
Lifestyle
27 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Kejadian Penting Dunia
27 Agustus Memperingati Hari Apa? 1. Pekan Keadilan Sosial di Australia, 2. Tumpek Kandang di Bali, 3. Hari Kemerdekaan Moldova, selengkapnya
ImanK - Selasa, 26 Agustus 2025
27 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Kejadian Penting Dunia
Lifestyle
25 Agustus Memperingati Hari Apa? Begini Catatan Menariknya
25 Agustus Memperingati Hari Apa: 1. Hari Songun (Korea Utara), 2. Hari Perumahan Nasional, 3. Hari Kemerdekaan Uruguay, selengkapnya
ImanK - Minggu, 24 Agustus 2025
25 Agustus Memperingati Hari Apa? Begini Catatan Menariknya
Bagikan