Pemerintah Tengah Siapkan Vaksin Booster Berbasis PBI dan Non-PBI

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di sejumlah wilayah di Yogyakarta. Foto: Humas Kantor Gubernur DIY
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia berencana menggulirkan vaksinasi booster COVID-19 kepada masyarakat umum mulai bulan depan. Pertimbangannya karena diharapkan vaksinasi dosis lengkap pada Desember 2021 sudah berhasil mencapai target 59 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta vaksinasi booster segera disiapkan untuk dilaksanakan pada Januari 2022.
Baca juga:
Penambahan Pasien Sembuh Dua Kali Lipat Kenaikan Angka Positif COVID-19
“Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait vaksin berbasis PBI dan non-PBI,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/12).
Selain vaksinasi booster, Presiden juga memerintahkan untuk percepatan pemberian vaksin COVID-19 terhadap masyarakat rentan dan juga anak-anak yang belum divaksin. Percepatan vaksinasi terhadap masyarakat rentan dan anak-anak diperlukan untuk mencegah penularan varian baru Omicron yang berdasarkan kajian, banyak menjangkiti anak-anak.
Baca juga:
WHO telah Keluarkan Rekomendasi Vaksin Malaria untuk Anak Berisiko
“Dalam hal ini karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong,” kata Airlangga.
Presiden meminta jajarannya terus mengevaluasi dan mengawasi perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meminta adanya genome sequencing, dan membatasi kegiatan masyarakat untuk mengantisipasi penularan Omicron.
Baca juga:
Terkait antisipasi penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Airlangga menuturkan, Presiden memerintahkan agar berbagai kegiatan diikuti maksimal 50 orang. Kebijakan pembatasan kegiatan saat libur Natal dan Tahun Baru akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi menteri dalam negeri.
“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin,” katanya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
