Pemerintah Tegaskan Virus Corona Tak Ganggu Kinerja Ekspor Manufaktur

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. (ANTARA/Hanni Sofia)
Merahputih.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan Kinerja ekspor manufaktur tidak terganggu dampak wabah virus corona.
"Impor dan ekspor dari dan ke Tiongkok memang sedikit turun karena pergerakan orang. Tapi kami lihat dari situasi ini ada peluang besar karena kita bisa meningkatkan ekspor sebagai pengganti produk dari Tiongkok," kata Agus.
Baca Juga:
Warga Tiongkok Terpapar Virus Corona Sepulang dari Bali, Pemerintah Lakukan Penyelidikan
Hal itu ia sampaikan menjawab pertanyaan peserta diskusi Investment Roundtable on Infrastructure, Energy and Digital Connectivity di KBRI Washington DC, AS, Jumat (14/2).
Pemerintah sendiri telah menghentikan sementara impor binatang hidup dari atau yang transit dari Tiongkok.
"Tapi ini sifatnya sementara sampai kita evaluasi kalau virus corona mereda," singkat Agus.
Dalam forum sama, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dampak wabah virus corona belum meluas ke sektor manufaktur.

Namun demikian, Luhut menyebut sektor pariwisata menjadi salah satu yang cukup terpengaruh oleh wabah virus corona, terutama di Bintan dan Manado.
"Yang pertama kena memang pariwisata. Kalau industri, memang ada yang terdampak, tapi dampaknya belum terlihat banyak. Tapi kami meminimalisir dampak yang akan terjadi semaksimal mungkin," ucap Luhut.
Saat ini, pemerintah bersiap untuk kembali menggenjot ekspor ke Tiongkok karena negara ini kemungkinan akan banyak membutuhkan setelah virus corona mereda.
"Puncaknya mungkin sekitar Maret, setelah puncak (wabah) mungkin akan menurun, dan kita harus persiapkan ekspor ke Tiongkok karena saya rasa itu yang Tiongkok perlukan," beber Luhut.
Baca Juga:
Hadir dalam acara itu, sebagaimana dikutip Antara, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, selain sejumlah organisasi dan pebisnis AS termasuk US Development Finance Corporation, US Chamber of Commerce, US-ASEAN Business Council. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Mendag Busan: MBG Bisa Jadi Model Rujukan Makan Bergizi Terukur dan Berkelanjutan

Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar

Pemerintah Tolak Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Impor Benang Filamen Sintetis Asal China

Harga Patokan Ekspor Tembaga Naik Tipis di Paruh Pertama Juni 2025

UU Perlindungan Konsumen Baru Harus Mampu Jerat Penjual Barang Ilegal di Platform Digital

Indonesia Gaungkan Pentingnya Diplomasi, Negosiasi Proaktif, dan Kesatuan ASEAN dalam Menghadapi Risiko Ekonomi Global

Mendag Sita Produk Impor China Tak Sesuai Aturan Senilai Rp 18,85 Miliar

Indonesia Dukung Peran APEC Hadapi Tantangan Global
