Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. (Foto: dok. Kemendagri)
MerahPutih.com - Transaksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam negeri mencatatkan total transaksi sebesar USD 90,90 juta atau setara Rp 1,49 triliun selama periode Januari - Agustus 2025.
Total nilai transaksi tersebut berasal dari purchase order (PO) sebesar USD 55,95 juta dan potensi transaksi sebesar USD 34,95 juta.
“Hal ini menunjukkan bahwa ketika UMKM diberi akses, pendampingan, dan peluang bertemu buyer global, mereka mampu bersaing sejajar dengan pemain besar,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangannya, Senin (8/9).
Lebih lanjut, menurut Budi, capaian bulanan dan kumulatif ini menunjukkan optimisme yang besar sekaligus bukti bahwa produk UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.
Baca juga:
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun
UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang
Dia memaparkan, selama delapan bulan (Januari - Agustus 2025), Kemendag telah menyelenggarakan 462 kegiatan business matching. Termasuk 312 sesi presentasi UMKM dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching), dan 150 sesi pertemuan langsung dengan calon buyer internasional.
Selama periode tersebut, 110 UMKM Indonesia dari berbagai sektor unggulan turut berpartisipasi.
“Mulai dari fesyen, kerajinan, dekorasi rumah, furnitur, kopi, bambu, rempah-rempah, hingga makanan dan minuman olahan,” ungkap Budi.
Direktur Jenderal PEN Kemendag Fajarini Puntodewi menyatakan, capaian business matchingJanuari—Agustus 2025 merupakan hasil sinergi berbagai pihak. Sebanyak 15 lembaga pembina UMKM turut mendukung terlaksananya program ini.
Beberapa di antaranya adalah Bank Indonesia;Bank Negara Indonesia; Bank Rakyat Indonesia; Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia; PT Asuransi ASEI Indonesia; Pertamina; Bank Jatim; jaringan Export Center di Surabaya, Batam, dan Balikpapan; serta Dinas Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Capaian ini membuktikan sinergi pemerintah dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, lembaga pembina UMKM, dan pelaku usaha mampu meningkatkan daya saing UMKM di kancah internasional,” kata Puntodewi.
Baca juga:
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Dia menjelaskan, Kemendag akan memperkuat dukungan berbasis kebutuhan nyata bagi pelaku usaha, mulai dari sertifikasi, logistik, hingga akses pembiayaan.
Kemendag juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan pelaku usaha lewat business matching yang menyediakan ruang khusus bagi eksportir wanita.
Seperti business matching dengan perwakilan perdagangan RI di Swiss, Hungaria, Inggris, dan Malaysia yang melibatkan 14 pelaku usaha dengan produk makanan dan minuman, batik, dan produk tekstil.
“Kegiatan ini rutin dijadwalkan setiap akhir bulan,” pungkas Puntodewi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bukukan Transaksi Rp 161 M, Pangan Nusa Expo 2025 Cetak Rekor Tertinggi dalam 19 Tahun
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Australia Cabut Bea Masuk Anti-Dumping Kaca Apung Bening Indonesia, Ekspor Melejit
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
Kakao Jawara Ekspor Nonmigas Indonesia, Melonjak Sampai 86,5%
Bank Jakarta dan Indogrosir Resmikan Toko Mandiri Difabel, Bantu Bangun Ekosistem UMKM
Indonesia Ekspor Produk Olahan Susu ke Malaysia dan Filipina, Nilainya Capai Rp 1,7 M