Pemerintah Pastikan Kerusuhan di Papua Dimainkan Kelompok dari Luar Negeri
Menko Polhukam Wiranto (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto memastikan aksi kerusuhan di Papua yang berujung kematian 23 orang dilakukan olah provokator.
Pemerintah sendiri telah memegang bukti-bukti kerusuhan yang berhubungan dengan rencana sidang umum PBB di New York.
Baca Juga
Pengamat CSIS Nilai Positif Penetapan Tersangka Terhadap Benny Wenda
"Gerakan Papua Merdeka ingin menunjukan eksistensinya sehingga menghasut memprovokasi temannya di Papua, Papua Barat untuk melakukan gerakan yang menunjukan eksistensinya," kata Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan bahwa insiden Papua merupakan dampak dari peristiwa rasisme di Surabaya.
"Setelah kita pelajari, bahwa apa yang terjadi di Jawa dan Papua itu semua itu adalah terkait satu sama lainnya. Yaitu oleh kelompok tertentu yang dilakukan sedeamikian rupa, direncanakan, karena ada agenda internasional, yaitu sidang komisi tinggi HAM di Jenewa," beber Tito di kesempatan sama.
Tito menyebut, ada upaya kelompok yang berada di luar negeri. Dimana kelompok itu merupakan pimpinan Benny Wenda. Kerusuhan itu juga diharapkan supaya memancing dunia internasional bereaksi.
"Brandingannya pelanggaran HAM di Papua. Kemudian nanti bisa diangkat juga oleh negara anggota PBB tertentu pada saat sdang majelis umum yang dimulai tanggal 23 September kemarin. Atau tadi malam waktu New York," jelas Tito.
Baca Juga
Benny Wenda Tuding Indonesia Perlakukan Papua Seperti Timor Leste
Sehingga mereka mulai melaksanakan kegiatan itu dengan menggunakan jaringan di dalam negeri yaitu KNPB.
"Kemudian kita tahu bahwa mereka memilki underbow, kelompok tertentu yang mereka selnya ada di beberapa kota. Saya tak menyatakan bahwa semua saudara kita masyarakat papua adalah bagian dari mereka," ucap Tito. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas