Pemerintah Dinilai Perlu Evaluasi Alutsista TNI

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 26 April 2021
Pemerintah Dinilai Perlu Evaluasi Alutsista TNI

Dokumentasi - Kapal selam KRI Nanggala-402 setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). (ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pemerintah dinilai perlu melakukan evaluasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI saat ini setelah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Termasuk sistem perawatan (MRO) berikut juga kebijakan anggaran pertahanan serta penerapannya.

"Agar tak semakin banyak putra terbaik bangsa menjadi anumerta pada usia muda," kata Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati, Senin (26/4).

Baca Juga:

Awak KRI Nanggala 402 Diduga Sempat Hendak Selamatkan Diri saat Kondisi Darurat

Tak hanya itu, evaluasi lembaga pendidikan TNI juga harus dilakukan. Tujuannya, agar para perwira mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan terkait teknologi alutsista yang mumpuni.

"Scholar Warrior (perwira/prajurit akademik) harus semakin banyak di TNI. Komandan KRI Nanggala Letkol Laut (P) Heri Oktavian lulusan NTU Singapura dan sesko-nya di Jerman. Sedih sekali harus jadi anumerta di usia muda," jelas dia.

Mantan anggota Komisi I DPR ini pun meminta agar KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono bertanggung jawab atas kecelakaan kapal selam buatan Jerman itu. Dalam catatannya, belum setahun sudah dua KRI alami kecelakaan.

"Juli 2020 KRI Teluk Jakarta-541 tenggelam di Pulau Kangean, Jawa Timur, dan KRI Nanggala hilang dan tenggelam dalam tugas," jelas dia.

Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

Nuning berpendapat seharusnya Perkiraan Keadaan (Kirka) Kapal Selam Nanggala-402 sebelum berangkat harus digunakan pertimbangan berangkat atau tidak.

"Persiapan latihan perang harus matang dulu persiapan memakan waktu 2 bulan, lha ini hanya seminggu kan tidak paripurna. Persiapan latihan perang mencakup alutsista, kesiapan pengawak alutsista, dan lain-lain," ujar Nuning seraya menambahkan kebijakan KSAL dalam mengelola latihan juga harus dievaluasi.

Nuning pun menyetujui rencana Pemerintah akan memberikan kenaikan pangkat bagi seluruh awak KRI Nanggala-402. "Untuk kenaikan pangkat, saya setuju dan anak-anak mereka sedapat mungkin disantuni sekolahnya," kata Nuning pula.

Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jalasena kepada 53 prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur karena tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali.

Baca Juga:

Buntut Tenggelamnya KRI Nanggala 402, DPR Bakal Panggil Kemenhan dan TNI

Presiden Jokowi dalam keterangan pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, mengatakan Pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri dari keluarga prajurit KRI Nanggala-402 hingga jenjang pendidikan strata-1 (S-1).

"Negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jalasena atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan prajurit-prajurit terbaik tersebut," ujar Presiden Jokowi. (Pon)

#Nanggala 402 #Kapal Selam
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Sejarah Baru, Kapal Selam AL Rusia Pertama Kali Bersandar di Tanjung Perak
Kunjungan kapal selam B-588 Ufa bagian dari rangkaian Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 yang diikuti Angkatan Laut Rusia dan TNI AL.
Wisnu Cipto - Jumat, 08 November 2024
Sejarah Baru, Kapal Selam AL Rusia Pertama Kali Bersandar di Tanjung Perak
Indonesia
Indonesia dan Prancis Mulai Proyek Kapal Selam Scorpène Evolved full Lithium Ion Battery
Kerja sama strategis ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam membangun kapal selam berteknologi kompleks.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Oktober 2024
Indonesia dan Prancis Mulai Proyek Kapal Selam  Scorpène Evolved full Lithium Ion Battery
Lifestyle
5 Alutsista Paling Mahal dan Canggih yang Dimiliki TNI
Alusista paling mahal dan canggih milik TNI ini memiliki harga fantastis. Bahkan, ada alusista yang harganya mencapai Rp 5,3 triliun.
Soffi Amira - Kamis, 03 Oktober 2024
5 Alutsista Paling Mahal dan Canggih yang Dimiliki TNI
Indonesia
Prabowo Akan Tambah Armada Kapal Selam Indonesia dengan Scorpene Evolved
Hal ini seperti disampaikan KSAL Laksamana Muhammad Ali
Frengky Aruan - Sabtu, 28 September 2024
Prabowo Akan Tambah Armada Kapal Selam Indonesia dengan Scorpene Evolved
Indonesia
Kapal Selam KRI Cakra 401 Lakukan Manuver di Teluk Jakarta
Tiba-tiba, kapal selam Cakra itu memunculkan wujudnya ke permukaan tepat di samping KRI dr. Radjiman Widyodiningrat-992.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 September 2024
Kapal Selam KRI Cakra 401 Lakukan Manuver di Teluk Jakarta
Indonesia
Indonesia Beli 2 Kapal Selam dari Perancis, 1 Bakal Dibuat di PT PAL
Scorpène® Evolved merupakan salah satu kapal selam dengan teknologi teranyar yang menggunakan tenaga baterai Lithium-Ion yang ringan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 April 2024
Indonesia Beli 2 Kapal Selam dari Perancis, 1 Bakal Dibuat di PT PAL
Dunia
Pencarian Kapal Selam Tur Titanic, Suara-Suara Tak Dikenal Terdeteksi
Tim pencari tersebut termasuk otoritas AS, Kanada, dan Prancis yang mengerahkan pesawat, perahu, dan peralatan lainnya.
Zulfikar Sy - Kamis, 22 Juni 2023
Pencarian Kapal Selam Tur Titanic, Suara-Suara Tak Dikenal Terdeteksi
Fun
Bawa Penumpang Ekspedisi Titanic, Kapal Selam Sipil ini Hilang
Kapal setinggi hingga 6,4 meter itu memiliki kemampuan bertahan dalam kondisi darurat selama empat hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 20 Juni 2023
Bawa Penumpang Ekspedisi Titanic, Kapal Selam Sipil ini Hilang
Indonesia
Menhan Sebut Indonesia Pesan Pesawat Tempur hingga Kapal Selam untuk Perkuat Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut penambahan alutsista TNI tersebut merupakan suatu keharusan untuk melindungi kedaulatan Indonesia.
Mula Akmal - Rabu, 08 Maret 2023
Menhan Sebut Indonesia Pesan Pesawat Tempur hingga Kapal Selam untuk Perkuat Pertahanan
Bagikan