Pedagang Masker Ikut 'Siaga' Ramaikan Pelantikan DPR Baru

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 01 Oktober 2019
Pedagang Masker Ikut 'Siaga' Ramaikan Pelantikan DPR Baru

Jelang pelantikan DPR, pedagang masker/handuk, Novan (35) juga bersiap dan bersiaga menjajakan dagangannya di sekitar Gedung DPR, Selasa (1/10/2019) (Antara/Laily Rahmawaty)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para pedagang masker dan handuk ikut meramaikan momen anggota DPR, MPR dan DPD RI periode 2019-2024 hari ini. Mereka menggelar dagangannya di sekitar Gedung DPR/MPR, yang beberapa hari belakangan menjadi lokasi demo masyarakat.

Saat ditemui di kawasan itu, Novan (35) mengaku sangat bersyukur dalam beberapa hari terakhir handuk dan masker yang dijualnya banyak yang laku dibanding hari-hari biasa. "Ya Alhamdulillah mbak, ada demo jadi ramai yang beli," kata Novan, Selasa (1/10).

Baca Juga:

Ribuan Personel TNI Jaga Pelantikan Anggota DPR dan Presiden

Novan sudah mulai berjualan dari jam 06.30 WIB, berangkat dari Kampung Melayu, berkeliling seputar gedung DPR/MPR menawarkan handuk segi empat, slayer persegi empat, buff dan masker buff kepada siapa saja yang ditemuinya di jalan.

Baik petugas kepolisian, wartawan, hingga masyarakat yang lalu lalang di sekitar area demonstrasi kemarin dan hingga pagi sudah banyak yang membeli barang dagangan Novan.

polisi beli masker
Jelang Pelantikan anggota DPR, MPR dan DPD 2019-2024, penjual masker dan handuk pun menjajakan dagangannya kepada petugas di Jalan Gatot Subroto depan gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/10/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Senin (30/9), ketika ramai demonstrasi, dia pun ikut berjualan bersama pedagang kaki lima lainnya dan hari sebelumnya. Dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB dagangan Novan laris manis dibeli pembeli. "Ya lumayan banyaklah mbak, kalau enggak kenapa saya balik lagi jualan," kata dia.

Berdasarkan laporan Antara, ada sekitar 15 pedagang seperti dirinya yang berjualan di tengah demonstrasi. Satu masker dijual Rp5.000, untuk masker buff dijual Rp10 ribu, handuk kecil segi empat Rp5.000 dan slayer segi empat seperti bandana juga dijual Rp10 ribu.

Baca Juga:

7 Meme Kocak Aksi Demo Mahasiswa di Gedung DPR

Bahkan, Mang Yana (45), pedagang masker lainnya, mengaku mendapat untung sampai Rp700 ribu kemarin. Menurut dia, jumlah ini lebih banyak dari penjualan hari biasa keliling Pasar Kramatjati.

"Kalau hari-hari biasanya paling banyak cuma Rp200 ribu," kata Yana. "Kebanyakan yang beli ya polisi, kalau demonstran mah jarang."

Seorang anggota polisi yang membeli masker buff milik Yana mengatakan alasannya membeli masker karena masker miliknya lupa dibawa. "Tadinya bawa masker, tapi lupa dibawa ketinggalan di motor," kata petugas Polantas dari Polda Metro Jaya tersebut.

Saat ini, kondisi di Jalan Gatot Subroto cukup panas dan aroma perih sisa gas air mata dari kericuhan semalam masih terasa menyengat di mata, hidung dan tenggorokan.

Jelang pelantikan DPR, MPR dan DPD RI hari ini, dalam satu minggu terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. (*)

Baca Juga:

Menengok Peta Pimpinan Parlemen 2019-2024

#Demo Mahasiswa #DPR RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Nilai TKA Matematika dan Bahasa Inggris Rendah, DPR Minta Evaluasi Total
Nilai TKA matematika dan bahasa Inggris rendah, DPR pun meminta evaluasi total. Sebab, capaian nilai keduanya berada di level yang mengkhawatirkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
Nilai TKA Matematika dan Bahasa Inggris Rendah, DPR Minta Evaluasi Total
Indonesia
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Yahya tetap memberikan dukungan agar program ini terus berjalan bagi kelompok prioritas lain seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 Desember 2025
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Indonesia
Dukung Langkah KBRI Laporkan Bonnie Blue, DPR: Melecehkan Simbol Negara Khususnya Merah Putih Tidak Bisa Ditoleransi
Anggota Komisi I DPR juga mendorong Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk melakukan langkah diplomasi secara tepat dan terukur agar kasus tersebut dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Inggris.
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
Dukung Langkah KBRI Laporkan Bonnie Blue, DPR: Melecehkan Simbol Negara Khususnya Merah Putih Tidak Bisa Ditoleransi
Indonesia
Tragedi Berdarah Tol Krapyak: 16 Nyawa Melayang, DPR Semprot Kemenhub Agar Bus 'Zombie' Tak Gentayangan Saat Nataru
Selain masalah teknis kendaraan, pengawasan terhadap sumber daya manusia juga menjadi sorotan utama
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
Tragedi Berdarah Tol Krapyak: 16 Nyawa Melayang, DPR Semprot Kemenhub Agar Bus 'Zombie' Tak Gentayangan Saat Nataru
Indonesia
Sesalkan OTT Jaksa, Komisi III DPR Minta Akar Masalah Penegakan Hukum Diusut
Kasus OTT terhadap jaksa ini menjadi momentum penting untuk mengkaji secara mendalam akar persoalan yang masih memicu praktik korupsi.
Frengky Aruan - Senin, 22 Desember 2025
Sesalkan OTT Jaksa, Komisi III DPR Minta Akar Masalah Penegakan Hukum Diusut
Indonesia
DPR Desak Pengumuman UMP 2026 Transparan Agar Tak Ada Dusta
Upah minimum pada akhirnya adalah instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus menjaga stabilitas ekonomi
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
DPR Desak Pengumuman UMP 2026 Transparan Agar Tak Ada Dusta
Indonesia
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar proses pemulihan sosial masyarakat tidak terhambat oleh prosedur birokrasi yang rumit
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Indonesia
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Ketegasan hukum harus berjalan beriringan dengan kejelasan mekanisme pemulihan bagi mereka yang terdampak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Indonesia
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Ninik menuntut agar standar kelayakan lingkungan rumah sakit tetap terjaga meski dalam kondisi pascabencana
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Indonesia
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Lalu Hadrian menegaskan bahwa hambatan pendidikan di Papua memang nyata adanya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Bagikan