PBB Turun Tangan Usut Penembakan Berujung Gugurnya Serma Rama di Kongo
Sejumlah pasukan TNI Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) VIII/SMG Kodam VII Wirabuana yang tergabung dalam Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XX M Monusco di Kongo. (ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG)
MerahPutih.com - Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) Mayjen Victor H Simatupang menyebutkan, PBB meminta pemerintah Kongo untuk mengusut tuntas penyerangan pasukan perdamaian yang menewaskan seorang prajurit TNI Serma Rama Wahyudi.
Victor mengatakan, investigasi insiden ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti Military Police PBB, aparat setempat Kongo, hingga pihak-pihak yang berada di lokasi saat penyerangan terjadi.
Baca Juga:
"Beberapa hari yang lalu anggota kita sudah dimintai keterangannya apa yang terjadi di lapangan," kata dia kepada wartawan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (27/6).
Selain itu, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan mendorong pemerintah Kongo untuk segera menyelesaikan kasus penyerangan tersebut.
Kemenlu akan meminta KBRI di Kenya untuk mengirimkan nota diplomat ke pemerintah Kongo.
Serangan itu dilakukan Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di dekat kota Beni, saat pasukan MONUSCO sedang berpatroli. Tentara yang terluka kini dalam kondisi stabil.
Komandan MONUSCO dan Perwakilan Khusus PBB Leila Zerrougui mengecam serangan itu dalam serangkaian tweet. Dia menyatakan tentara yang menjadi korban itu sedang terlibat dalam proyek pembangunan jembatan di wilayah Hululu.
"Ini pengorbanan para 'helm biru' pria dan wanita yang mempertaruhkan nyawa setiap hari jauh dari rumah, untuk melindungi warga sipil dan memulihkan stabilitas di Kongo," ungkap Zerrougui.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan duka cita mendalam pada keluarga korban meninggal serta pada pemerintah Indonesia. Dia juga mendoakan semoga tentara yang terluka segera pulih.
Guterres menyatakan serangan terhadap pasukan PBB dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Dia menyeru otoritas Kongo segera melakukan investigasi.
"Segera bawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," tegas Guterres.
"PBB akan terus mendukung Pemerintahan Kongo dan rakyatnya dalam upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di timur negara itu," papar dia.
Dewan Keamanan PBB menyerukan investigasi atas kejadian itu.
"Para anggota Dewan Keamanan PBB mengecam keras serangan itu," papar pernyataan Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga:
Prajurit TNI Gugur di Kongo, KSAD Andika Tunggu Kronologi dari Mabes TNI
Dewan Keamanan PBB juga menyatakan duka cita mendalam pada keluarga korban, otoritas Indonesia dan PBB.
Mereka berharap korban terluka segera pulih.
"Anggota Dewan Keamanan mengecam keras semua serangan dan provokasi terhadap MONUSCO. Serangan yang menargetkan penjaga perdamaian dapat dianggap kejahatan perang sesuai hukum internasional. Otoritas Kongo harus segera menyelidiki serangan ini dan membawa para pelaku ke pengadilan," tegas pernyataan Dewan Keamanan PBB.
ADF berasal dari Uganda pada 1990-an, menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. ADF kemudian pindah ke Kongo.
ADF telah menewaskan 15 tentara PBB di pangkalannya dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, 14 dari TAnzania dan tujuh orang dalam serangan pada Desember. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
TNI Diperintahkan Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Dalam Satu Pekan di Daerah Bencana
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Dukung Penugasan TNI - BAIS Amankan Kilang Pertamina, DPR: Harus Akuntabel dan Terukur