Partai Demokrat Dorong Pemerintah Berani Lockdown Pulau Jawa

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 28 Juni 2021
Partai Demokrat Dorong Pemerintah Berani Lockdown Pulau Jawa

Deputi Riset dan Survei Balitbang DPP Partai Demokrat, Jibriel Avessina dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum yang digelar secara daring, Senin (28/6). Foto: Istimewa

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai Demokrat mendorong Pemerintah untuk berani mengambil keputusan karantina wilayah (lockdown) pulau Jawa guna menghadapi gelombang kedua pandemi COVID-19.

Deputi Riset dan Survei Balitbang DPP Partai Demokrat, Jibriel Avessina, menilai secara ekonomi biaya karantina wilayah ini lebih murah ketimbang penerapan PPKM Mikro seperti saat ini.

Baca Juga

Jokowi Akui Terima Masukan Lockdown

Menurut Jibriel, penerapan PPKM Mikro justru berpotensi memperpanjang masa krisis, sehingga fasilitas kesehatan terancam kolaps dan perekonomian tidak kunjung bangkit.

"Berdasarkan kajian kami karantina wilayah se-Jawa dalam jangka waktu satu bulan membutuhkan dana Rp 48 triliun," ujarnya dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum yang digelar secara daring, Senin (28/6).

Jibriel menjelaskan kebutuhan anggaran 48 triliun ini didapat dari dana kebutuhan dasar sebesar Rp 400 ribu untuk 80 persen penduduk Jawa atau setara dengan 121 juta jiwa.

"Ini realistis dan feasible, tinggal kita berani punya political will atau tidak, mengingat angka kasus baru COVID kian tinggi setiap harinya. Perlu terobosan kebijakan," kata Jibriel.

Deputi Riset dan Survei Balitbang DPP Partai Demokrat, Jibriel Avessina dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum yang digelar secara daring, Senin (28/6). Foto: Istimewa

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR-RI Vera Febhyanty menilai tim ekonomi pemerintah telah kehilangan inovasi lantaran hanya mengambil langkah-langkah yang hanya bagus diatas kertas, tapi tidak sesuai harapan.

“Kami melihat tim ekonomi pemerintah telah kehilangan inovasi. Semua langkah yang disampaikan dalam rangka pemulihan ekonomi dampak COVID-19 hanya bagus di paper (kertas). Implementasinya, tidak sesuai harapan,” kata Vera.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi yang juga Direktur Eksekutif Next Policy mengungkapkan bahwa kebijakan karantina wilayah justru lebih hemat biaya ketimbang PPKM Mikro.

Menurut Faisal, lockdown di area Jakarta saja, jika dilihat dari skenarionya, diperkirakan dalam 14 hari akan kehilangan Rp 23 triliun, kehilangan nilai tambah perekonomian Rp 17 triliun, dan kehilangan pendapatan keluarga hilang Rp 5 triliun, serta unemployment sekitar 76.000 orang.

"Tetapi ingat itu baru ongkos langsung jangan lupa ada juga yang kita hemat, ongkos infeksi, ongkos kehilangan produktivitas, ongkos rumah sakit, sehingga jika kita hitung semuanya ongkos dan savingnya kita masih bisa untung 1 Triliun sehari," jelas dosen FEB UI tersebut.

Fithra optimis pertumbuhan positif kuartal 2 tahun 2021 masih dapat diraih, jika ada intervensi kebijakan yang tepat. Ia mengamini karantina wilayah pilihan pahit jangka pendek, tapi efektif untuk menyelamatkan perekonomian jangka menengah dan panjang.

"Kita masih bisa ada peluang untuk tumbuh positif asalkan ada intervensi kebijakan yang tepat yang memadai," tegas Fithra.

Sedangkan, Profesor Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University, Singapura, menegaskan bahwa harus dilakukan langkah tegas dalam bentuk keputusan politik untuk menghadapi persoalan COVID-19.

Sulfikar Amir menyoroti tiga hal terkait dampak sosial dan ekonomi yang harus diawasi ketat terkait pandemi COVID-19 yang kembali melonjak. Ketiga hal itu yakni, vaksinasi, pembatasan sosial dan bio survailans.

“Ketiga hal tersebut menjadi beban negara yang membutuhkan kompetensi, komitmen, empati dan leadership untuk menuntaskannya. Jangan selalu melihat statistik naik-turunnya angka kematian. Jika sudah menyangkut nyawa, tidak ada bandingannya,” ujarnya. (Pon)

Baca Juga

Kasus COVID-19 Terus Meroket, PKS: Lakukan PSBB, Bahkan Lockdown Total

#Partai Demokrat #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Partai Demokrat mendesak pemerintah untuk membuka akses bantuan asing. Hal itu dilakukan demi mempercepat penanganan darurat bencana Sumatra.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Indonesia
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Jokowi sebut Whoosh jadi investasi sosial. Demokrat mempertanyakan siapa yang akan menalangi kerugiannya.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Indonesia
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Narasi yang beredar menyebut seolah-olah hubungan antara pendiri Partai Demokrat dan Kapolri tidak akrab.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Bagikan